Lagi, Mahasiswa Nusa Putra Berprestasi Internasional, Kali Ini Bersanding dengan UI

Teknik Elektro Universitas Nusa
Tiga mahasiswa Teknik Elektro Universitas Nusa Putra bahagia saat mengetahui timnya juga meraih Bronze Medal di ajang IYSA. (Insert) Universitas Nusa Putra satu podium dengan beberapa universitas ternama.

SUKABUMI – Universitas Nusa Putra kembali unjuk gigi di ajang internasional, salah satunya datang dari mahasiswa Teknik Elektro meraih Bronze Medal lewat karya inovasi di bidang Artificial Intelegent berupa perancangan dan implementasi Security System, dengan Face Recognition untuk keamanan rumah di ajang internasional yang diselenggarakan oleh Indonesian Young Scientist Association (IYSA).

Dalam kesempatan itu, Universitas Nusa Putra juga bersanding dngan universita negeri ternama seperti Universitas Indonesia, Universitas Brawijaya, Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Univeritas Pertahanan RI dan Universitas Indonesia.

Bacaan Lainnya

Acara yang bertemakan Youth International Science (YISF) 2022 yang merupakan kompetisi internasional di bidang inovasi ilmiah dan kewirausahaan antar mahasiswa dan diselenggarakan secara daring.

IYSA sendiri merupakan asosiasi ilmuan muda yang bergerak dalam pengembangan potensi, bakat, dan kreativitas mahasiswa dengan memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengikuti kompetisi ilmiah dalam skala mancanegara  dengan tujuan dapat menumbuhkan kreativitas dan inovasi di bidang ilmu pengetahuan dan kewirausahaan.

Kompetisi berlangsung pada 17 Februari-17 Maret 2022 dengan dihadiri 369 peserta dari 19 negara yaitu Indonesia, Macau, Malaysia, Turki, Iran, UAE, Korea, Mexico, USA, Thailand, Iran, Kazakhstan, Singapore, Taiwan, Vietnam, Tunisia, Filipina, Macedonia, dan Serbia.

Adapun tim kemenangan Mahasiswa Teknik Elektro ini diraih oleh Samsul Arifin, Ivano Kumaran, Eva Fauziah dan Fajar M Syam.

Ketua Program Studi Teknik Elektro Universitas Nusa Putra, Aryo bangga kepada ketiga mahasiswanya tersebut. Apalagi di ajang bergengsi itu dua tim dari Teknik Elektrio membawa medali kebanggaan di ajang internasional dalam ajang yang sama.

“Sangat bangga tentunya karena ini kali kedua kita mendapatkan juara di ajang internasional dalam ajang yang sama,” terang Aryo kepada Radar Sukabumi, Rabu (6/4).

Dengan kembali lagi menjadi juara di ajang internasional, menandakan mahasiswa Nusa Putra mampu dan tidak kalah saing dengan mahasiswa dari universitas negeri lainnya.

Tidak hanya itu, ide membuat Smart Door-Lock System Using Control Raspberry Pi Face Recognition merupakan ide yang bagus dan unik.

“Alat ini dapat diimplementasikan di laboratorium Teknik Elektro Universitas Nusa Putra, sehingga kita dapat mengetahui mahasiswa/dosen yang memasuki ruangan laboratorium untuk melaksanakan praktikum atau penelitian. Data mahasiwa/dosen yang memasuki ruangan ini sebagai bukti keaktifkan mereka dalam melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi,” terangnya.

Sementara itu, ketua tim Eva Fauziah mengatakan ide membuat Smart Door-Lock System Using Control Raspberry Pi Face Recognition berawal dari kurangnya tingkat keamanan dan tingginya biaya peningkatan keamanan di rumah menyebabkan sering terjadi pencurian dan pembobolan. Berbagai teknologi telah dikembangkan di bidang keamanan, salah satunya adalah keamanan rumah atau ruangan.

Pengamanan rumah/ruangan dapat dilakukan dengan menggunakan kunci pintu, namun saat ini banyak yang menggunakan pintu manual.

“Fitur terpenting dari sistem keamanan rumah atau ruangan adalah mendeteksi orang yang masuk atau keluar. Sistem keamanan saat ini tidak hanya melalui password atau pin, tetapi wajah juga dapat digunakan karena merupakan properti biometrik seseorang itu tidak dapat dimodifikasi atau dicuri dengan mudah, sehingga tingkat keamanannya dapat ditingkatkan dengan menggunakan pengenalan wajah.

Tetapi jika wajah tidak terdaftar, sistem kunci pintu tidak akan terbuka dan tetap terkunci. Sebelum suatu sistem dapat melakukan pengenalan wajah, sistem terlebih dahulu harus melakukan deteksi wajah untuk menemukan citra wajah pada citra yang diambil oleh
kamera,” terangnya.

Dijelaskannya perancangan pengenalan wajah dengan metode Haar Feature-Based Cascade Classifier menggunakan OpenCV adalah sistem yang dibuat untuk mengamankan ruangan laboratorium dengan mengidentifikasi siapa saja yang diperbolehkan membuka pintu menggunakan pengenalan wajah, dan kunci pintu akan terbuka ketika wajah dapat dikenali. (wdy)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *