Adaptasi Belajar Online, Guru PAUD Harus Lebih Kreatif

ADAPTASI BELAJAR ONLINE: Seorang ibu mendampingi anaknya belajar daring di rumah selama pandemi Covid-19. (Antara/Septianda Perdana)

SUKABUMI – Pandemi Covid-19 memang membatasi ruang gerak manusia. Termasuk kegiatan belajar mengajar. Hampir semua jenjang pendidikan memutuskan untuk belajar jarak jauh secara online. Tak terkecuali Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).

Untuk itu, Education New Zealand bekerja dengan salah satu universitas di New Zealand, University of Canterbury, mengadakan workshop virtual untuk para guru di Indonesia. Tema yang diangkat adalah seputar Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan pengajaran bahasa Inggris untuk masa depan.

Bacaan Lainnya

Diakui salah satu guru PAUD, Indri Savitri, mengajar di kala Pandemi Covid-19 menuntutnya untuk lebih kreatif. Sebab, dirinya harus membuat pengajaran yang menarik namun tetap efektif.

“Kami juga harus berpikir secara terbuka, kreatif, terutama di masa sekarang ini, agar mengajar efektif,” ujar Savitri, yang juga Academic Head Office Sekolah Cikal dalam webinar beberapa waktu lalu dalam pengenalan workshop virtual yang diselenggarakan Education New Zealand bekerja dengan salah satu universitas di New Zealand, University of Canterbury.

Berbeda dengan seminar sebelumnya, workshop kali ini dilaksanakan dengan durasi lebih panjang, yakni kurang lebih dua minggu. Yakni telah dimulai pada tanggal 25 November 2020 dan akan berakhir pada 12 Desember
2020 mendatang.

Para peserta diminta untuk mengakses kanal pembelajaran digital milik University of Canterbury bernama UC Learn. Kemudian, mereka diwajibkan untuk melakukan self-learning atau pembelajaran mandiri melalui video rekaman selama kurang lebih lima jam. Setelah itu, para peserta akan bertemu secara tatap muka dengan pelatih melalui aplikasi Zoom.

Pelatihan jarak jauh akan dilakukan oleh pelatih dari University Canterbury, Sean O’ Connell di Christchurch, New Zeland. Sementara guru-guru jaringan Teach for Indonesia akan online dari berbagai daerah di Indonesia.

Materi yang dibahas adalah seputar manajemen kelas, motivasi untuk siswa yang sedang belajar Bahasa Inggris, serta membuat Rencana Pelaksana Pembelajaran (RPP) yang efektif.

“Kami sangat senang karena pelatih dari University of Canterbury mengajarkan dan memberikan pengalaman bagaimana sebaiknya guru PAUD berinteraksi dengan siswa usia dini melalui perangkat digital,” ungkap Indri Savitri.

Sementara itu, mewakili the College of Education Health and Human Development University of Canterbury, Dr Stuart Wise, mengatakan, pihaknya sangat antusias untuk berbagi dengan para akademisi. Terutama berbagi ide baru dengan guru-guru di Indonesia secara virtual di bidang PAUD dan pengajaran Bahasa Inggris. (rul/jpg)

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *