Sungguh Kejam! Murid SD Dibacok Bapak Tiri

Sahlan merupakan buruh bangunan yang bekerja serabutan. Tinggal di Gang Aman, Kelurahan Tobat, Kecamatan Padangsidimpuan Utara, Kota Padangsidimpuan. Sahlan mengalami gangguan pendengaran. Jika mengajaknya bercerita harus menggunakan bahasa isyarat.

Dari Sahlan, diketahui, SMH sudah kehilangan sosok ayah semenjak usia sembilan bulan. Atau sejak perpisahan Sahlan dan Puli. Selama itu, kata Sahlan, ia tidak bebas menemui putrinya itu.

Bacaan Lainnya

“Masih sembilan bulan dia, sudah dibawa ibunya lari ke rumah mereka. Saya tidak bisa ketemu anak saya. Kawin pun dia, tidak dibolehkannya aku ketemu sama anakku,” kata Sahlan.

Di lain sudut ruangan, ibunda Sahlan, Asni Harahap bercerita, jika menurutnya selama ini cucunya itu mendapat perlakuan tidak baik dari ayah tirinya.

Namun Asni tak pernah mendengar langsung dari SMH. Hanya saja, kata Asni, beberapa bulan lalu saat libur kenaikan kelas, cucunya itu datang dan tinggal sepekan di rumahnya di Kelurahan Tobat, Padangsidimpuan Utara.

“Tidak mau dia bilang, malu dia. Dia kurus kali. Kenapa kau kurus kali, diam saja dia. Kayak gak makan-makan kamu. Diam saja dia (murung). Jadi bagaimanalah menurutmu itu? Apa karena disiksa dia itu?” tanya perempuan paruh baya ini kepada Metro Tabagsel.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *