Sungguh Kejam! Murid SD Dibacok Bapak Tiri

Hingga pada akhirnya, sekitar empat tahun lalu, Puli dipinang oleh Martua Siregar (35). Dan Salsah pun tinggal dengan ibu dan ayah tirinya serta seorang anak buah hati Puli dan Martua ini yang saat ini berusia 3 tahun itu di Desa Lobulayan.

Sepekan terakhir, Salsah mengalami sakit. Dan ia pun tinggal kembali dengan sang nenek di Desa Sitaratoit. Pada Sabtu (8/12), SMH dijemput oleh orangtuanya. Dan kembali tinggal di Lobulayan. SMH tercatat sebagai murid sekolah dasar di Desa Lobulayan. Ia duduk di bangku kelas enam.

Bacaan Lainnya

“Kalau ceritanya saya tak tahu. Tapi kata ibunya, dia mau kembali ke Sitaratoit. Kalau kau tidak betah di sini, ayo biar kuantar kau ke rumah nenekmu, kata ayah tirinya,” cerita nenek SMH, sembari menahan derai airmata.

Pada Minggu siang itu, Martua mengantarkan SMH ke rumah neneknya di Sitaratoit, melewati perkebunan salak yang menjadi pembatas kedua desa itu. Di tengah perjalanan, Martua yang saat ini belum diketahui motifnya melakukan penganiayaan dengan senjata tajam berupa parang terhadap SMH.

“Itulah dapat kabar sudah di sini. Bagaimanalah nggak menangis, dia aku yang merawatnya sejak kecil,” timpal perempuan paruh baya itu.

Puli Pulungan sendiri masih dalam keadaan syok, dan terlihat lunglai. Ibu dari SMH sekaligus istri pelaku penganiayaan ini tak dapat diajak bicara. Sementara di luar ruangan, tampak Sahlan mondar-mandir.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *