Disnaker Kota Sukabumi Optimalkan Penyerapan Tenaga Kerja

Abdul Rachman
Kepala Disnaker Kota Sukabumi Abdul Rachman

CIKOLE – Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Sukabumi, menyiapkan sejumlah langkah strategis untuk menekan angka pengangguran. Kepala Disnaker Kota Sukabumi Abdul Rachman mengatakan, tahun ini penyerapan tenaga kerja di Kota Sukabumi di angka 56 persen, angka tersebut menurun dibanding tahun sebelumnya.

“Hal ini menjadi tugas kami, melakukan beberapa strategi untuk melakukan penyerapan tenaga kerja di 2023 mendatang,” kata Abdul kepada wartawan.

Bacaan Lainnya

Abdul menyebutkan, fokus utama Disnaker yakni meningkatkan upaya untuk mencetak kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) di Kota Sukabumi sehingga memiliki kemampuan yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja.

“Kami juga berupaya menaikan jumlah orang yang bisa kita latih. Terus mengembangkan layanan baru supaya mereka bisa memiliki keterampilan,” ucapnya.

Selain itu, Disnaker saat ini tengah berupaya melakukan optimalisasi dari mulai cara kompensional hingga teknologi. Pasalnya, masih banyak pembenahan yang harus dilakukan, untuk mengoptimalkan penyerapan tenaga kerja di Kota Sukabumi.

Misalnya, pada 2023 mendatang Disnaker akan menggelar Job Fair secara langsung dengan melibatkan puluhan perusahaan yang ada di Kota Sukabumi.

“Tahun kemarin kita terkendala pandemi sehingga hanya bisa menyelenggarakan bursa kerja secara daring nah itu menjadi berpengaruh. Mudah-mudahan pada tahun depan akan kembali menyelenggarakan job fair secara langsung. Sehingga nanti akan banyak informasi yang kita berikan kepada masyarakat berkaitan dengan kesempatan bekerja,” paparnya.

Menurutnya, Disnaker juga akan mengoptimalkan aplikasi penyerapan tenaga kerja. Salah satunya, di aplikasi itu nanti akan ada fitur interaksi para pencari kerja dan perusahaan yang membutuhkan sehingga nanti ada kemudahan.

“Jadi dengan adanya upaya secara kompensional dan upaya secara tekhnologi kendala penyerapan tenaga kerja bisa terserap optimal dan angka pengangguran di Kota Sukabumi semakin menurun,” cetusnya.

Menurutnya, sejauh ini Disnaker masih terkendala anggaran. Pasalnya, masih banyak pelatihan untuk meningkatkan SDM yang masih tertinggal dan gedung penunjang masih belum tertata dengan baik.

“Anggaran kita terendah ke dua setelah BPBD sehingga dengan terbatas anggaran akhirnya berkurang target pelatihan jadi hanya bisa diserap setengahnya.

Kemudian kami punya Balai Latihan Kerja (BLK) yang tidak terurus jika anggaran memadai ini bisa dioptimalkan bila perlu dibangun, ditata dan perbaiki,” tutupnya. (bam)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *