DKP3 Kota Sukabumi Sebut Harga Pakan Tinggi, Penyebab Harga Telur Ayam Melonjak

Kepala DKP3 Kota Sukabumi, Andri Setiawan
Kepala DKP3 Kota Sukabumi, Andri Setiawan

SUKABUMI – Tingginya harga jual telur di pasaran diduga akibat tingginya harga pakan. Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Kota Sukabumi, Andri Setiawan.

Menurut dia, kenaikan harga pakan ini dipicu oleh kenaikan harga jagung di dunia sebagai bahan baku pakan. Dan ini sebagai dampak dari kondisi geopolitik global saat ini yaitu konflik Rusia – Ukraina.

Bacaan Lainnya

Rata-rata harga jagung mengalami peningkatan, dengan update rata-rata harga pada bulan Juni 2022 mencapai USD 335,71/Ton.

“Penyebab lainnya adalah adanya keputusan kementrian pertanian tentang pengurangan populasi DOC (Day Old Chick – red) beberapa minggu lalu, dan imbasnya mungkin baru hari ini,” beber Andri.

Andri menambahkan, saat ini lebih dari 10 kandang yang berdomisili di Kota Sukabumi yang berada di bawah pengawasan DKP3 Kota Sukabumi. Ia pun memastikan harga telur di Kota Sukabumi perhari ini berada di harga Rp 31.000 perkilogram, di bawah harga wilayah lain yang mencapai hingga Rp 35.000 perkilogram.

“Kami senantiasa melakukan pengawasan baik ke pasar maupun ke kandang atau peternak. Untuk memastikan harga telur di Kota Sukabumi tidak mengalami lonjakan harga yang signifikan,” imbuhnya.

Diberitakan sebelumnya, Para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) mengeluhkan tingginya harga telur yang mencapai Rp 35.000 perkilogram.

Mereka terpaksa harus memutar otak agar bisa terus berproduksi meski, bakal berdampak pada omset yang didapatkan. Sumanto (51) misalnya, Ia yang merupakan pengrajin kue basah dan kering berbahan baku telor ini kebingunan dengan harga bahan baku yang terus naik. Ia pun terpaksa menaikan harga barang dagangannya ditengah-tengah surutnya harga penjualan.

“Sudah sepekan ini penjualan menurun dan harga kue juga terpaksa saya naikan mengikuti bahan baku yang juga terus naik,” ungkap Sumanto kepada Radar Sukabumi, Minggu (28/8). “Dilematis, kalo saya tidak naikan dari mana saya bayar kebutuhan lain. Tapi di sisi lain ya saya kehilangan pelanggan,” sambungnya. (cr3/t)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *