Atlet Kota Sukabumi Peraih Medali Tagih Janji Bonus Porprov

Atlet-Kota-Sukabumi
Tiga orang penyumbang medali emas dari Cabor Kempo pada ajang Porprov XIV Jawa Barat 2022 saat memperlihatkan medali yang diraihnya.

SUKABUMI – Sejumlah atlet peraih medali pada ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) XIV Jawa Barat 2022 asal Kota Sukabumi, mulai mempertanyakan terkait bonus yang dijanjikan pemerintah Kota Sukabumi. Salah satunya diungkapkan atlet Cabang Olahraga (Cabor) Kempo, Rizkita Fitri Yudhansa.

Peraih medali emas pada ajang empat tahunan tersebut, mengaku kecewa dengan bonus yang dijanjikan Pemkot Sukabumi, dalam hal ini Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar).

Bacaan Lainnya

Hingga saat ini, belum ada kabar kepastian yang jelas, kapan janji itu bisa direalisasikan. Padahal bonus yang dikabarkan sebesar Rp 50 juta itu, sangat ditunggu oleh dirinya dan para atlet peraih medali lain.

“Bukan perkara nominal ya, tapi mana bentuk apresiasi dari pemerintah daerah terhadap kami, yang sudah mempersembahkan medali untuk kota ini. Kita sudah capek-capek latihan, bertanding dan bawa pulang medali, tapi apresiasi dari pemerintahnya seakan-akan ya sudah kita bisa nanti gitu,” ujar Kiki sapaan Akrab Rizkita Fitri Yudhansa ini.

Bahkan sambung Kiki, dirinya menerima kabar bahwa pembagian bonus akan dibagikan pada bulan oktober atau November tahun 2023, mendatang.

Tentunya hal itu sangat disayangkan, lantaran ia dan kawan-kawan atlet peraih medali yang lain bertanding pada bulan November tahun 2022. “Buah keringat kami kok dibayarnya nanti-nanti,” keluh dia.

Kiki menambahkan, persoalan bonus ini bukan hanya kebutuhan, tetapi ingin memperoleh haknya. Karena, saat kejuaraan, mereka mendorong para atlet untuk meraih medali emas, tetapi apresiasi seperti dinanti-nanti.

Dilihat dari Porprov sebelumnya tahun 2018 dan 2014 lalu, paling bulan april sudah turun, nah ini kok lama banget,” tegas dia.

Jika memang pemerintah daerah merasa keberatan untuk memberikan bonus atlet secara konstan, dirinya menyarankan untuk dibuatkan pembagiannya, seperti pembagian bonus PON Papua yang dilakukan Pemprov Jabar.

“Ada dua kali bonus dengan sistem setengah-setengah. Setidaknya para atlet sudah mendapatkan beberapa dari hak mereka,” imbuh Kiki.

Sementara itu, ungkapan yang sama diucapkan orang tua atlet yang juga mantan atlet Kempo, Maulana Lutfianto. Ia mempertanyakan kejelasan terkait bonus yang akan diberikan pemerintah untuk atlet peraih medali.

“Kasian mereka yang sudah berjuang. Apalagi, peraih medali ini mengikuti Training Center (TC) dengan biaya yang cukup menguras juga,” tambahnya.

Dikonfirmasi terpisah, Sekretaris Disporapar Kota Sukabumi mengatakan, untuk angaran bonus bagi atlet sudah ada dan disiapkan. Sebab, hal itu merupakan apresiasi pemeintah kepada atlet yang sudah berjuang dengan jerih payah diajang bergengsi itu.

“Secara anggaraa ada, namun untuk memberikannya, belum tau kapan-kapannya. Sebab teknisnya ada di bidang olahraga,” pungkasnya. (cr4/t)

Pos terkait