Lapas Warkir Miliki Ratusan Santri Binaan

WARUNGKIARA— Pandangan terhadap Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) sering diidentikan sebagai sarangnya para pelaku kriminal. Namun pandangan tersebut, kini mulai terhapuskan dengan banyaknya kegiatan positif yang terus mengalami kemajuan.

Di Lapas Kelas III Warungkiara, ratusan Warga binaan mendapatkan siraman rohani dan pendidikan kepesantrenan dari petugas Lapas dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten sukabumi. Para warga binaan ini menjadi santri di Pesantren Lapas Assa’adatuddaroen.

Bahkan untuk melihat perkembangan para narapidana dalam mengaji, petugas Lapas dan para ustadz melakukan metode klaster. Dimana hal ini untuk memberikan pendidikan secara khusus bagi narapidana yang dinilai memiliki kemampuan lebih.

“Kita menjaring siapa-siapa saja yang sudah mahir dalam mengaji. Mereka (narapidana) yang sudah mahir akan diberikan kelimuan seperti Ilmu Fiqih, ilmu Tauhid, Tasawuf, ilmu akhlak dan Ilmu alat atau nahwu-sorof,” ujar Mama Lapas, Ustadz Hermawan kepada Radar Sukabumi, kemarin (26/12).

Ia mengaku, dari sekitar 800 warga binaan yang beragama Islam, baru ada 50 warga binaan yang masuk kedalam kelas khusus.

“Sebanyak 40 orang berstatus sebagai santri yang diprioritaskan untuk mendalami berbagai keilmuan dan yang 10 orang diprioritaskan untuk menghafal Al-quran. Alhamdulillah sudah ada yang hafal 12 juz,” akunya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *