Camat Sukaraja Sukabumi Bersurat ke BKSDA Jabar, Cemas Ada Jejak Kaki Macan di Desa Langensari dan Selaawi

Camat Sukaraja Sukabumi
Camat Sukaraja, Erry Erstanto saat menunjukan surat untuk BKSDA Jabar sebagai tindaklanjut penanganan jejak kaki macan.

SUKABUMI – Warga Desa Langensari dan Desa Selaawi, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi, digegerkan dengan penemuan jejak kaki yang diduga milik satwa liar jenis macan tutul yang terlihat di kebun milik warga, tepatnya di Kampung Pulopanggang Batukarut, RT 01/RW 10, Desa Langensari, Kecamatan Sukaraja.

Camat Sukaraja, Erry Erstanto kepada Radar Sukabumi mengatakan, penemuan jejak kaki yang diduga milik macan ini, sempat membuat heboh warga setempat.

Bacaan Lainnya

“Kalau saya lihat dari laporan itu, memang cukup banyak jejak kakinya, kebetulan tanahnya juga agak sedikit gembur, jadi kelihatan jelas sekali memang patut diduga itu jejak kaki macan,” kata Erry kepada Radar Sukabumi pada Minggu (02/06).

Meski sampai saat ini, pemerintah Kecamatan Sukaraja, belum mendapatkan laporan terkait adanya ternak milik warga yang menjadi mangsa hewan buas itu. Namun, warga yang berada di sekitaran penemuan jejak hewan buas tersebut, merasa cemas.

“Itu kan kalau melihat itunya, patut diduga itu jejak semacam binatang buas sejenis macan. Jadi kita harapkan masyarakat itu, waspada tapi jangan terlalu berlebihan juga. Karena kalau menurut saya binatang seperti itu kalau tidak terdesak tidak akan turun ke pemukiman penduduk,” ujarnya.

Penemuan yang diduga jejak kaki macan ini, sambung Erry, lokasinya tidak jauh dengan kawasan kaki Gunung Gede. Untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, pemerintah Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi langsung melakukan koordinasi dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Barat, untuk menindaklanjuti penanggulangan jejak kaki macan tersebut.

“Sebenarnya, kami itu sudah komunikasi dengan orang BKSDA itu melalui telepon seluler. Tapi, untuk secara resminya kami juga sudah bersurat ke BKSDA itu,” paparnya.

Saat melakukan komunikasi dengan pihak BKSDA, kata Erry, mereka (BKSDA) dalam waktu dekat ini berencana akan turun secara langsung ke lokasi untuk melakukan pengecekan dan penelitian terkait penemuan yang diduga jejak kaki macan tersebut.

“Iya, itu sudah dikomunikasikan juga secara lisan atau by phone oleh Kasi Trantib, dan mungkin jawaban dari mereka Insya Allah, akan turun nanti pengecekan dalam waktu dekat. Iya, walaupun belum bisa dipastikan kapan itu dilaksanakan,” imbuhnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, terdapat beberapa desa yang ada di wilayah Kecamatan Sukaraja, lokasinya berdekatan dengan daerah perbatasan kaki Gunung Gede.

Menurutnya, sebelum penemuan yang diduga jejak kaki macan, di wilayah Desa Sukamakekar, Kecamatan Sukaraja, telah terjadi fenomena gerombolan monyet liar yang turun ke pemukiman penduduk.

“Ini harus dianalisis oleh tim ahlinya langsung yah. Karen, sudah dua tahun terakhir ini, hewan liar dari Gunung Gede itu, sering turun ke pemukiman warga. Nah, terkahir sekerang ada temuan jejak kaki macan,” tukasnya.

“Iya, kalau dugaan kasat mata kita, kalau memang mereka turun ke area penduduk begitu, kemudian menjarah makanan, otomatis mereka lapar kan kelihatannya, kalau mereka lapar berarti di atas tidak ada makanan begitu,” pungkasnya. (Den)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *