BPBD Kabupaten Sukabumi Cek Fenomena Gemuruh di Selajambe

Kabupaten Sukabumi
Petugas gabungan saat mengecek lokasi suara gemuruh di Kampung Selajambe atau yang dikenal Rawabangke, RT 17/06, Desa Selajambe, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi, Rabu (27/4).

CISAAT – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi mengalukan pengecekan sekaligus asesmen ke Kampung  Selajambe alias Rawabangke, RT 17/06, Desa Selajambe, Kecamatan Cisaat yang heboh terdengar suara gemuruh, Rabu (27/4).

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sukabumi, Wawan Godawan Saputra mengatakan, setelah mendapatkan informasi soal suara gemuruh di wilayah tersebut, pihaknya bersama unsur Forkopimda setempat langsung meninjau ke lokasi tersebut.

Bacaan Lainnya

“Ini sengaja kami lakukan untuk memastikan kebenaran informasi tersebut yang sebelumnya sempat viral di media sosial, khususnya Facebook,” kata Wawan Wawan Godawan Saputra kepada Radar Sukabumi pada Rabu (27/04).

Di lokasi, para petugas melakukan komunikasi dengan warga setempat dan mengecek terkait konstur tanah di wilayah tersebut. “Saat di cek di lapangan, petugas kami tidak menemukan adanya retakan tanah. Terlebih lagi, untuk aktivitas kegempaan tidak terekam di BMKG,” ujarnya.

BPBD Kabupaten Sukabumi juga melakukan koordinasi dengan BMKG Bandung. Bahwa, juga tidak merekam atau mencatat adanya aktivitas sambaran petir di wilayah yang menyebabkan suara gemuruh di wilayah tersebut.

“Hasil peninjauan karena mungkin dekat dengan kolam besar dan pemakaman. Iya, dugaan sementara suara gemuruh itu karena aktivitas manusia,” paparnya.

Awalnya, lanjut Wawan, BPBD dan BMKG mendiagnosis suara gemuruh tersebut merupakan aktivitas pergerakan tanah. Karena di Kabupaten Sukabumi banyak titik lokasi pergerakan tanah.

Namun, faktanya saat petugas BPBD Kabupaten Sukabumi meninjau ke lokasi tidak melihat adanya potensi aktivitas pergerakan tanah.

“Kemungkinan sementara suara gemuruh itu karena aktivitas manusia. Cuman ini baru dugaan. Secara rincinya memang harus dilalikan pengujian lagi oleh BMKG. Tetapi, kata warga setempat aekarang sudah tidak ada lagi suara gemuruh itu,” pungkasnya. (den/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *