Pihaknya juga masih menelusuri adanya dugaan kelainan jiwa dari kedua pelaku. Terlebih ibunya yang tega membiarkan anak kandungnya disiksa hingga tewas. “Perlu ahli yang menjelaskan,” ucapnya.
Sementara itu, pemilik rumah kos, Loka, mengaku sejak awal tidak menaruh curiga terhadap kehadiran ‘keluarga’ itu. Sebab selama tiga minggu mengontrak, tidak ada tanda-tanda atau terdengar teriakan dari korban. Namun ia mengakui saat pertama kali BIB datang dengan ibunya, telihat luka lebam di pipi. “Tapi katanya sih jatuh dari tangga di kontrakan sebelumnya,” ujar Loka.
Dion dan D memang dikenal tertutup dan kurang bergaul, sehingga Loka tidak bisa menceritakan detail kehidupan pasangan kumpul kebo itu. Padahal sejak pertama masuk kos, Dion mengaku sudah menikah dengan D, dengan BIB sebagai anaknya. “Namun memang dia kan ngakunya kerja luar kota, jadi jarang ketemu. Alasannya berkas nikah masih ada di Sukabumi. Pernah hampir saya tegur dan mau saya usir karena tidak jelas, eh malah kejadian seperti ini,” paparnya. (ryn/c/feb/run)