Rinto mengatakan, meski secara psikologis mengalami retardasi mental, Baldiah cukup baik dari segi sosial. Baldiah pun diketahui aktif dalam pengajian warga, walaupun membutuhkan pendampingan orang dewasa untuk memenuhi keamanan dirinya di ruang sosial.
Setelah pemeriksaan tersebut, Baldiah kemudian diberikan pelatihan membuat keripik singkong bersama Kader PKK Desa Ciasahan, pada 22 Januari 2024. Ia juga diajari cara pengemasan hingga pemasaran. ”Kader PKK Desa Ciasahan bersedia membantu mengembangkan dan memonitor usaha keripik singkong milik Baldiah,” ungkapnya.
Tak hanya itu, tim juga memberikan edukasi dalam pengelolaan keuangan. Sehingga, bantuan yang sudah diterima dapat dipergunakan secara bijak sesuai dengan kebutuhan dan ditabung untuk pendidikan anaknya. ”Pada tahap awal, Baldiah akan dibantu oleh kerabatnya hingga nanti ia bisa mandiri,” sambungnya.
Di sisi lain, Kemensos turut memberikan alat bantu dengar bagi Abah Sanip. Sementara itu, untuk mendukung keberlanjutan pendidikan anak Baldiah, Abdul Fitriadi (11), Kemensos memberikan bantuan berupa peralatan sekolah dan akan terus memonitor perkembangan belajar melalui pihak desa dan pendamping. Sebelumnya, Kemensos juga memberikan bantuan ATENSI kebutuhan dasar berupa nutrisi, sembako, alat kebersihan diri, dan perlengkapan ibadah untuk Baldiah.(*)