Warga Jampangtengah Sukabumi Meninggal Usai Jadi Korban TPPO

LBH Perisai Keadilan Rakyat mendampingi Koryati warga Kampung Cimapag, Desa Bantaragung, Kecamatan Jampangtengah, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat yang merupakan korban TPPO saat menjalani pers rilis di Mako Polres Sukabumi beberapa waktu. ANTARA/Aditya Rohman
LBH Perisai Keadilan Rakyat mendampingi Koryati warga Kampung Cimapag, Desa Bantaragung, Kecamatan Jampangtengah, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat yang merupakan korban TPPO saat menjalani pers rilis di Mako Polres Sukabumi beberapa waktu.(antara)

SUKABUMI — Warga Kecamatan Jampangtengah, Kabupaten Sukabumi, yang merupakan korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) meninggal dunia pada Minggu, (16/7) sekitar pukul 00.25 WIB. Koryati binti Mukhtar (48) meninggal dunia akibat mengidap kanker payudara, usus dan hati serta kelenjar getah bening.

“Penyakitnya ini baru diketahui saat menjadi korban TPPO di Arab Saudi dan setelah dipulangkan kondisi kesehatannya terus menurun,” kata kuasa hukum korban dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Perisai Keadilan Rakyat Yud Heryana di Sukabumi, Minggu seperti dilasir dari Antara.

Bacaan Lainnya

Menurut Yud, korban yang merupakan warga Kampung Cimapag, RT 01, RW 01, Desa Bantaragung ini sebelum meninggal sempat bolak-balik ke rumah sakit seperti ke RS Hasan Sadikin Bandung untuk menjalani pengobatan.

Bahkan sempat menjalani operasi pengangkatan kanker di payudaranya. Meskipun demikian, mantan Pekerja Migran Indonesia (PMI) ini kondisi kesehatannya tidak kunjung membaik, akibat komplikasi penyakit yang dideritanya tersebut.

Namun, Koryati tidak patah semangat, ia terus berusaha untuk sembuh meski harus bolak-balik ke rumah sakit demi kesehatannya dan anak semata wayangnya.

Tetapi, perjuangan korban TPPO ini untuk kembali sehat harus berakhir. Pada Minggu dini hari, Koryati akhirnya meninggal dunia di rumahnya dan di hari yang sama juga dikuburkan di tempat pemakaman umum (TPU) yang tidak jauh dari rumahnya.

Di sisi lain Yud mengatakan korban baru mengetahui bahwa dirinya mengidap kanker saat bekerja menjadi penata rumah tangga di Arab Saudi. Walaupun dalam keadaan sakit, pahlawan devisa ini tetap bekerja karena majikannya selalu bersikap kasar dan tidak segan melakukan tindak kekerasan.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *