Rinduku Terhalang Skat, Penyekatan Bertambah jadi 381 Titik

Kendaraan ini kata Akmal kemudian dibuka. Seperti di hari pertama, pihaknya menemukan truk yang berisi penumpang di dalam bak. ”Jika terjadi seperti ini, maka kami memberlakukan sanksi seperti tilang karena tidak sesuai dengan fungsinya dan mengantar penumpangnya ke terminal terdekat,” jelasnya.

Akmal juga menyatakan, pihaknya terus mengevaluasi teknis pelaksanaan penyekatan di check point pengendalian transportasi. Misalnya, jelang checkpoint baik di Cikarang Barat maupun di Karawang Barat, ada saat-saatnya dari pihak Kepolisian meloloskan beberapa kendaraan untuk mengurangi kepadatan yang dialami pengguna jalan, namun hal ini tidak mengurangi kewaspadaan Kepolisian kepada kendaraan kecil, termasuk tetap mengeluarkan kendaraan kecil yang terindikasi mudik.

Bacaan Lainnya

“Banyak sekali sekat-sekat antar Provinsi, bahkan masuk Kota/Kabupaten pun ada, jadi kecil kemungkinan untuk lolos. Mungkin bisa saja di titik Cikarang Barat Km 31 ini lolos ya, namun di titik pemeriksaan berikutnya juga akan dikeluarkan. Untuk menghindari Covid-19, lebih baik kita semua di rumah saja, tunda untuk mudik sampai benar-benar pandemi ini berakhir,” tutupnya.

Sementara pada 6 Mei 2021, Jasa Marga juga mencatat 84 ribu kendaraan yang telah diloloskan dan meninggalkan Jabotabek menuju arah timur, barat dan selatan.

Penyekatan kendaraan di Jalan Tol Jakarta – Cikampek sedikit banyak berhasil mengurangi volume kendaraan yang masuk Jalan Tol Cikopo – Palimanan. Sejak larangan mudik berlaku Kamis (6/5), arus kendaraan di jalur penghubung Jawa Barat dengan Jawa Tengah itu normal.

Berdasar pantauan Jawa Pos pada Jumat (7/5) hanya beberapa kendaraan pribadi melintasi jalur tersebut. Rest area yang biasa jadi pilihan tempat istirahat pemudik sepi. Pun demikian Gerbang Tol Palimanan. Yang biasa padat setiap menjelang Idul Fitri, kemarin sepi.

Kepala Pos Pengamanan Gerbang Tol Palimanan AKP Sutarja menegaskan hal itu. Menurut dia, arus kendaraan dari arah Jalan Tol Jakarta – Cikampek memang berkurang. “Hari pertama masih banyak (kendaraan melintas). Hari kedua sudah sedikit. Ada penurunan untuk kendaraan pribadi,” terang dia. Jumlah kendaraan pribadi yang keluar dari gerbang tol itu pun tidak banyak. Total hanya 106 kendaraan pribadi melintas sampai kemarin siang.

Dari angka tersebut, yang diminta putar balik lantaran kedapatan akan mudik tidak lebih dari enam kendaraan. Minimnya jumlah kendaraan yang melintas serta diputar balik ke arah Jakarta karena sudah banyak kendaraan yang disekat di Jalan Tol Jakarta – Cikampek. Data terakhir sampai kemarin pagi, sudah 628 kendaraan yang harus putar balik dari titik sekat di jalan tol tersebut. Angka tersebut belum termasuk kendaraan yang dipaksa putar balik dari titik sekat di luar jalan tol.

Menurut Sutarja, larangan mudik yang sudah jauh hari disampaikan oleh pemerintah ikut berpengaruh terhadap penurunan volume kendaraan menjelang Idul Fitri. “Masyarakat sudah sadar karena banyak penyekatan,” imbuhnya. Pria yang sehari-hari bertugas sebagai kepala Unit Turjawali Polresta Cirebon itu mengakui, sejak pandemi Covid-19 terjadi, arus mudik melalui Gerbang Tol Palimanan tidak pernah seramai tahun-tahun sebelumnya.

Dengan persiapan dan kesiapan yang lebih matang, larangan mudik tahun ini dinilai lebih maksimal dari tahun lalu. Sebab, masyarakat sudah paham apa saja yang perlu dilakukan apabila benar-benar harus pulang kampung. Mulai surat keterangan resmi sampi bukti telah melakukan rapid test antigen atau pcr. Khusus di Gerbang Tol Palimanan, petugas menyiapkan rapid test antigen gratis bagi pekerja yang berdinas tanpa dibekali bukti tes Covid-19 tersebut.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *