Guru Marawis Diduga Cabuli Muridnya

SUKABUMI – ‘Monster’ pedofil di Sukabumi nampaknya masih mengintai. Prilaku seksual yang menyimpang tersebut, kali ini dilakukan oleh AA (33), warga Kampung Cipari, RT 1/2, Desa Cisaat, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi.

Informasi yang dihimpun Radar Sukabumi, AA yang merupakan pengajar kesenian musik marawis di salah satu majlis taklim itu melakukan aksinya secara bergiliran dirumah korban ataupun kediamannya. Hingga saat ini, korban bejat pelaku yang sudah melapor sebanyak lima anak.

Bacaan Lainnya

Penyimpangan seksual itu pertama kali diketahui setelah salah satu korban MF (11) mengadu kepada pamannya pada 22 September lalu. Tak terima, keluarga pun bergegas melaporkannya ke Polsek Cicurug.

Ketua Harian Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Sukabumi, Elis Nurbaeti menjelaskan, korban yang telah melapor berjumlah lima anak yakni ACF (12), SA (9), MF (11), dan MFA (11) dan U (11).

“Dari keterangan lima anak, mereka tidak seluruhnya mengaku telah (maaf) di sodomi. Tapi hanya mendapatkan perlakuan aneh dari pelaku,” jelasnya kepada Radar Sukabumi, Minggu (24/9).
Menindaklanjuti masalah tersebut, pihaknya berencana bakal mendatangkan psikolog untuk mendampingi korban dan memulihkan paikologisnya. “Kami bakal berikan terapi hearing kepada korban, keluarga korban dan lingkungannya,” terangnya.

Disinggung soal bertambahnya korban, pihaknya belum bisa memastikan. Karena, pihak kepolisian dan tim gabungan masih melakukan pengambangan. “Belum dapat di pastikan (Bertambah atau berkurang). Yang pasti kami bakal dampingi korban,” papar Elis.

Sementara itu, Kapolres Sukabumi, AKBP M Syahduddi mengatakan, pelaku awalnya diamankan di kantor Desa Tenjolaya, Kecamatan Cicurug. Untuk menghindari tindakan main hakim, pihaknya mengamankan pelaku ke Polsek Cicurug.

“Untuk kepentingan pemeriksaan, pelaku diamankan di Polsek Cicurug,” ucapnya.

Hasil pemeriksaan sementara, seluruh korban berasal dari Kampung Bebera RT 2/4, Desa Tenjolaya, Kecamatan Cicurug. “Perkara tersebut kini kami ambil alih. Pengambangan bakal terus dilakukan untuk mengetahui apakah ada korban lainnya yang belum melapor,” paparnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *