Dibalik Cerita Kurir JNE: Temukan Keajaiban di Ujung Perjalanan

Petugas JNE sedang mengemas paket. (Foto : Dok Radar Sukabumi)
Petugas JNE sedang mengemas paket. (Foto : Dok Radar Sukabumi)

SUKABUMI — Nandar Kusnandar (35) adalah seorang kurir JNE di Wilayah Kabupaten Sukabumi yang dikenal ramah dan selalu tersenyum. Sudah Lima tahun dia bekerja sebagai pengantar paket. Istrinya setia, anaknya baru ada dua.Setiap harinya, ia mengantar berbagai jenis paket dengan penuh dedikasi.

Sebelum bekerja pengantar paket, dia seorang pelatih Karate atau Sensei bersabuk hitam Dan II. Rumahnya tidak jauh dari perbatasan kota. Kampung Cibiru Desa Cicantayan Kabupaten Sukabumi adalah tempat kelahiran dan tempat tinggal dirinya.

Bacaan Lainnya

Setiap hari 100 hingga 200 paket diantarkan ke pelosok.Suatu hari, ia pernah menerima sebuah paket dengan alamat yang terpencil, jauh di luar kota. Paket itu ditujukan untuk seorang pria tua bernama Bapak Romli.

Alamatnya berada di sebuah desa kecil di pegunungan di Wilayah Perbatasan Cikembar dan Kecamatan Cibadak, tempat yang tidak pernah dikunjungi Nandar Kusnandar sebelumnya. Meskipun perjalanan akan memakan waktu lama, Nandar Kusnandar merasa tertantang dan bersemangat untuk menyelesaikan tugasnya.

Setelah berjam-jam berkendara melalui jalan yang berkelok dan terjal, Nandar Kusnandar akhirnya tiba di desa tersebut. Ia bertanya kepada penduduk setempat tentang rumah Romli, dan mereka dengan ramah menunjukkan jalan. Sesampainya di sana, Nandar Kusnandar disambut oleh Romli yang tampak terkejut melihat kedatangan kurir JNE di tempat terpencil itu.

Dengan suara pelan namun penuh harapan, Romli berkata, “Apakah ini paket dari anakku?” Nandar Kusnandar mengangguk dan menyerahkan paket tersebut. Dengan tangan yang gemetar, Romli membuka paket itu dan menemukan sebuah foto keluarga serta surat dari anaknya yang sudah lama tinggal di kota Jakarta.

Romli membaca surat tersebut dengan mata berkaca-kaca. Ternyata, anaknya mengirimkan foto cucu-cucunya yang belum pernah ia temui, serta sebuah pesan yang penuh kasih sayang.

“Ayah, kami semua merindukan Ayah. Ini adalah foto terbaru keluarga kami. Kami berharap suatu hari bisa berkumpul bersama Ayah di sini,” tulis anaknya.

Air mata mengalir di pipi Romli. Dengan suara bergetar, ia berkata kepada Nandar Kusnandar, “Terima kasih, Nak. Kamu telah membawa kebahagiaan yang tak ternilai harganya hari ini. Sudah lama aku menunggu kabar dari anakku.”

Saat itu, Nandar Kusnandar bercerita merasa terharu melihat betapa besar arti paket itu bagi Romli. Ia menyadari bahwa pekerjaannya sebagai kurir bukan hanya soal mengantarkan barang, tetapi juga tentang menyampaikan cinta dan kebahagiaan kepada orang-orang yang membutuhkan.

Sebelum pergi, Nandar Kusnandar menyempatkan diri untuk berbicara sebentar dengan Romli, mendengarkan kisah hidupnya dan berbagi cerita. Nandar Kusnandar merasa bahwa pertemuan itu adalah salah satu momen paling berharga dalam pekerjaannya.

Hari itu, Nandar Kusnandar pulang dengan perasaan hangat di hatinya. Ia menyadari bahwa di balik setiap paket yang diantarkannya, ada cerita dan harapan yang menunggu untuk diwujudkan. Dan di sinilah, sebagai kurir JNE, ia merasa sangat bangga bisa menjadi bagian dari cerita-cerita itu.

Di Kesempatan lain, Nandar kembali bercerita harus diantarkan ke sebuah rumah di pinggiran kota. Perjalanan memakan waktu sekitar satu jam. Setelah tiba, Nandar mengetuk pintu dan disambut oleh seorang ibu rumah tangga yang sudah menunggu paket dengan cemas. Ternyata, paket tersebut berisi obat penting untuk anaknya yang sedang sakit.

“Terima kasih banyak, Mas. Ini sangat berarti bagi kami,” kata ibu tersebut dengan mata berkaca-kaca.

Nandar merasa senang karena bisa membantu. Setelah itu, Nandar melanjutkan perjalanannya. Salah satu alamat yang harus dikunjunginya adalah sebuah kantor di Cibadak pusat kota. Di sana, ia harus mengantarkan dokumen penting.

Sayangnya, lalu lintas di pusat kota sangat padat. Namun, dengan keterampilan berkendaranya yang mumpuni, Nandar berhasil menembus kemacetan dan tiba tepat waktu.

Penerima paket sangat berterima kasih karena dokumen tersebut sangat penting untuk sebuah rapat yang akan segera berlangsung. Tugas terakhir Nandar hari itu adalah mengantarkan sebuah paket ke sebuah apartemen. Saat tiba di alamat tersebut, Nandar disambut oleh seorang pemuda yang terlihat sangat senang.

“Ini pasti Hadiah ulang tahun untuk Adikku. Terima kasih, Mas!” kata pemuda itu dengan senyuman lebar.

Nandar merasa puas karena berhasil menyelesaikan semua tugasnya dengan baik. Setelah seharian berkeliling, Nandar kembali ke kantor JNE untuk melaporkan pekerjaannya.

Apa yang dilakukan merupakan salah satu contoh Spirit maju di usia JNE yang memasuki 33 tahun. JNE telah memiliki lebih dari 8000 titik layanan eksklusif di seantero Tanah Air, dan terdapat lebih dari 50.000 karyawan.

Menjadi Perusahaan jasa pengiriman barang yang populer di Indonesia, JNE secara nyata memberi ruang-ruang hangat penuh kebahagiaan. Sebuah inovasi yang berarti adalah inovasi yang tidak mengaburkan nilai filosofi perusahaan yang telah ditanam oleh Pak Soeprapto sejak awal berdirinya JNE; “berbagi, memberi dan menyantuni.”

Selamat ulang tahun JNE, dalam perjalanan 33 tahun ini, teruslah angkut harapan-harapan itu. Pengirim tenang, penerima bahagia, kurir sejahtera.

#JNE #ConnectingHappiness #JNE33Tahun #JNEContentCompetition2024 #GasssTerusSemangatKreativitasnya. (hnd)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *