Begini Tren SDM Global di 2019

ILUSTRASI

RADARSUKABUMI.com – JAKARTA – Korn Ferry mengindentifikasi beberapa tren Sumber Daya Manusia (SDM) global, di 2019.”Beberapa faktor, termasuk persaingan pasar tenaga kerja yang sangat ketat dan arus tren data yang masif, sangat mempengaruhi cara pakar SDM dan talent acquisition melakukan pekerjaan mereka,” kata Head of Professional Search and Growth, ASEAN, RPO and Professional Search Business di Korn Ferry, Dilal Ranasinghe melalui siaran persnya.

Di negara berkembang seperti Indonesia, kata dia, tren ini bahkan menjadi semakin relevan dalam menghadapi kekurangan tenaga ahli yang berdampak pada kenaikan gaji.”Agar dapat menarik, mengembangkan dan mempertahankan SDM di masa depan, perusahaan perlu menyadari pentingnya kecerdasan buatan serta analitik talenta, sekaligus bersikap fleksibel dan berpikir ke depan dalam strategi manajemen talenta,” jelasnya.

Bacaan Lainnya

Dilal menambahkan, kelompok masyarakat yang bekerja di Indonesia memiliki keunikan karena adanya populasi generasi muda.Menurut Biro Pusat Statistik Indonesia, akan terdapat sekitar 83 juta milenial yang berusia antara 20 hingga 40 tahun yang akan memasuki usia kerja hingga tahun 2020.

Dilal menjelaskan, generasi millennial memiliki pandangan hidup yang berbeda. Oleh karena itu perusahaan-perusahaan di Indonesia perlu memperhatikan tren talenta yang akan datang seperti gaji yang dipersonalisasi, rebranding jabatan agar menjadi lebih menarik dan kreatif, serta bagaimana penilaian kinerja dilakukan.

Berikut beberapa tren SDM di tahun 2019 yang mungkin akan relevan di Indonesia (tidak berdasarkan urutan tertentu) yang dihimpun Kron Ferry berdasarkan masukan dan pandangan dari pakar bidang perekrutan para profesional, pakar bidang pengembangan SDM serta pakar kompensasi di seluruh dunia.

Pertama, gaji yang dipersonalisasi. Secara umum, divisi pembayaran dan reward di perusahaan serta konsultan SDM perusahaan membuat paket remunerasi dengan biaya yang efektif, namun tetap menguntungkan karyawan. Namun dengan empat generasi berbeda di lingkungan kerja, terdapat perbedaan ekspektasi terkait gaji dan paket remunerasi.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *