Fahmi dan Hanafie Dinilai Pintar Cari Peluang

Hanya saja, hal itu harus dilakukan secara sehat serta proforsional. “Tidak, saya melihatnya tidak ada masalah. Karena, keduanya bisa datang sebagai jabatan yang berbeda. Seperti kegiatan MTQ, Pa Hanafie datang sebagai Ketua MTQ Kota dan Pak Fahmi sebagai Wakil Kepala Daerah. Ya, itu sudah sehat dan proporsional,” terangnya.

Manfaatnya, kata Hendra, jika keduanya saling salip dalam melayani masyarakat, justru dinilai bagus oleh dirinya. Pasalnya, seorang pemimpin memang harus seperti itu dan semoga saja terus dilakukan setelah Pilwalkot 2018 nanti. “Bagus kan, kemampun keduanya terlihat oleh masyarakat.

Bacaan Lainnya

Pada akhirnya, masyarakat yang menilai, siapa yang cocok untuk membawa perubahan di Kota Sukabumi kedepan,” ujarnya.

Oleh karena itu, lanjut Hendra mengatakan, dirinya mengharapkan setiap balon walikota dan wakil walikota Sukabumi yang akan bertarung di Pilwalkot nanti dapat bersaing secara sehat. Pasalnya, dirinya meyakini masih banyak masyarakat Kota Sukabumi yang pintar.

Artinya, masuk kepada golongan pemilih cerdas yang tidak mudah dipengaruhi oleh isu-isu yang tidak jelas serta dipengaruhi oleh uang. “Makanya, bertarung dalam visi dan misi serta setrateginya masing-masing untuk menarik pemilih.

Dengan begitu, proses Pilwalkot nanti dapat mencerdaskan masyarakat serta terlaksana dengan damai,” paparnya. (sep/t)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *