Calon di Pilwalkot Masih Tiarap, Potensi Pemilih Pemula 30 Persen

SUKABUMI– Potensi pemilih pemula dalam setiap even politik di Kota Sukabumi tentunya sangat besar. Apalagi pemilih pemula itu menjadi lumbung suara sangat menjanjikan bagi pasangan Walikota dan Wakil Walikota Sukabumi. ” Iya memang potensi pemilih pemula cukup besar diperkirakan mencapai 30 persen,” ujar Ketua KPU Kota Sukabumi, Hamzah, kemarin.

Pemilih pemula itu kata Hamzah merupakan kalangan pelajar dan mahasiswa yang baru akan menjalani penyaluran hak suara pertamanya. Setiap penyelenggaraan Pilkada potensi pemilih pemula itu selalu berada dikisaran 66 ribu pemilih dari total suara 222.939 pemilih berdasarkan data Pilpers lalu. ” Pemilih pemula itu orang yang baru mempunyai hak pilih,” ujarnya.

Bacaan Lainnya

Untuk merangsang pemilih pemula menyalurkan hak demokrasinya, kata Hamzah, di antaranya dilakukan dengan menggelar berbagai perlombaan yang dibarengi hadiah. KPU juga intensif memberikan arahan langsung kepada setiap pelajar setingkat SMA yang merupakan potensi pemilih pemula. “Kami arahkan mereka paham aturan dan menyalurkan hak demokrasinya,” jelasnya.

Hamzah pun optimis target partisipasi pemilih sebesar 80 persen pada Pilwalkot Sukabumi 2018 bisa tercapai. Apalagi potensi pemilih pemula yang lumayan banyak itu, kata Hamzah akan terus digenjot.

“Partisipasi pemilih pada pilkada sebelumnya 78 persen, sekarang kita targetkan di angka 80 persen,” katanya.
Sementara itu, mengenai aura Pilwalkot di Kota Sukabumi, terkesan masih kurang terasa oleh masyarakat Kota Sukabumi. Itu bisa disebabkan calon-calon yang akan maju di Pilwalkot ini terlihat seperti ‘malu-malu kucing’, berbeda dengan daerah lain, euforia Pilkada sudah mulai berasa karena banyak calon yang sudah melakukan manuver atau show of force.

“Kondisi itu berdampak terhadap euforia Pilwalkot di Kota Sukabumi yang terkesan tidak gebyar. Padahal pengamatan calon- calon sudah banyak nampak di media massa,” ujarnya.

Barometer relatif tidak gebyarnya bermunculan bakal calon wali kota maupun wakil wali kota, kata Hamzah, satu di antaranya pemasangan alat peraga, seperti baligo, spanduk, atau lainnya. Berbeda dengan di daerah lain yang akan melaksanakan pilkada, semua bakal calon yang akan maju sudah banyak menyosialisasikan diri melalui pemasangan berbagai alat peraga. “Kalau auranya sih sudah mulai terasa, hanya saja belum terbantu dengan maraknya pemasangan alat peraga setiap bakal calon,” jelasnya.

Namun bagi KPU Kota Sukabumi itu tidak masalah, berbagai tahapan Pilwalkot dan Pilgub berjalan sesuai dengan aturan. Tapi Hamzah meyakini pada saatnya pasti bakal ada calon walikota dan wakil walikota, karena tahapan pembukaan belum waktunya. ” Kalaupun tidak ada (yang mendaftar), bagi kami tidak ada masalah.

Semua tahapan dan jadwal harus dilaksanakan. Tapi nanti pasti waktu pendaftaran akan diperpanjang lagi sampai ada yang mendaftar,” pungkasnya. (bal)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *