Demokrat, NasDem dan PKS Belum Putuskan Cawapres untuk Anies, Ini Sebabnya

Calon presiden 2024 yang diusung Partai NasDem
Calon presiden 2024 yang diusung Partai NasDem memberikan sambutan saat Deklarasi Calon Presiden Republik Indonesia Partai NasDem Anies Baswedan di NasDem Tower, Jakarta, Senin (3/10/2022). Partai NasDem resmi mengusung Anies Baswedan maju jadi capres untuk Pemilu 2024. FOTO:MIFTAHUL HAYAT/JAWA POS

JAKARTA — Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menegaskan, hingga saat ini belum ada nama calon wakil presiden yang bakal diusung oleh Koalisi Perubahan bentukan Demokrat, Nasdem dan PKS. Ketiga partai, masih fokus membahas kriteria dan mekanisme penentuan cawapres di Pilpres 2024.

Cawapres itu tentunya akan disandingkan dengan Anies Baswedan sebagaimana sudah dideklarasikan oleh Partai NasDem sebagai capres 2024. “Saat ini kami masih fokus membahas kriteria cawapres, serta cara menentukannya. Belum membahas nama secara resmi, meskipun sudah masuk beberapa aspirasi,” kata Herzaky kepada wartawan, Senin (31/10).

Bacaan Lainnya

Herzaky mengatakan, untuk penentuan cawapres 2024, menunggu kesepakatan seluruh parpol calon mitra koalisi. Sebelumnya, ada mekanisme internal di tiap parpol yang harus dijalani.

Terkait kriteria cawapres, kata Herzaky, secara umum terdapat 5 kriteria sebagaimana sudah disampaikan oleh Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Kelima kriteria tersebut harus memiliki integritas, kapabilitas, elektabilitas, chemistry, dan semangat memperjuangkan perubahan serta perbaikan.

“Elektabilitas, karena kami ingin menang, bukan hanya bersama. Jadi, baik capres maupun cawapres harus memiliki elektabilitas yang tinggi, apalagi ketika dijadikan pasangan calon,” ucap Herzaky.

Sementara terkait kriteria kapabilitas, penting karena jejak rekam dan kemampuan mengelola pemerintahan jika terpilih, sangat diperlukan untuk mewujudkan perubahan dan perbaikan, baik capres maupun cawapres. Lalu, chemistry karena kami ingin presiden dan wakil presiden saling melengkapi, saling mendukung, bukan malah saling mendahului atau saling berkontestasi.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *