Ke Gresik Disambut Baliho, Puan Maharani Datangi Pabrik Minyak Goreng, Begini Hasilnya

Puan Maharani
Baliho menyambut kedatangan Ketua DPR RI Puan Maharani di Surabaya, Gresik, dan Lamongan terlihat marak. (PDIP for Jawa Pos)

GRESIK — Tidak hanya ke Surabaya. Ketua DPR RI Puan Maharani juga bakal berkunjung ke Gresik, Rabu (2/3) siang. Selain menghadiri acara yang dihelat DPC PDIP Gresik, dalam agenda kunjungannya, dia juga akan datang ke PT Wilmar Nabati Indonesia (WNI). Salah satu produsen minyak goreng terbesar di Indonesia.

Ada apa Puan Maharani ke PT WNI? Bisa jadi, putri Megawati Soekarno Putri tersebut juga ingin mengetahui biang kelangkaan minyak goreng selama ini. Termasuk di masyarakat Gresik dan sekitarnya. Padahal, ada sejumlah perusahaan yang memproduksinya. Apakah stok produksi betul-betul aman? Kalau dari produsen cukup, kenapa terjadi kelangkaan?

Bacaan Lainnya

Bulan lalu, Gubernur Khofifah Indar Parawansa bersama jajaran Forkopimda Jatim juga datang ke PT WNI. Gubernur juga ingin mengurai problem serupa. Kendati pemerintah sudah menggerojok minyak goreng curah dan operasi pasar murah, hingga kini masalah minyak goreng belum kunjung normal. Selain di toko-toko ritel masih sering kosong, harga di pasaran juga ada yang melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.

Fakta bahwa minyak goreng masih menjadi masalah serius juga terungkap saat Wakil Ketua DPRD Gresik Mujid Riduan saat mendatangi sejumlah pelaku usaha pembuat kerupuk di Desa Putat Lor, Kecamatan Menganti, Senin (28/2) kemarin.

Di hadapan politikus PDIP itu, sejumlah pelaku UMKM produsen kerupuk mengaku kesulitan mencari minyak goreng. Bahkan, sampai mencari keluar kota. Harganya pun berkisar Rp 18 ribu sampai Rp 19 ribu per liter. Selisih cukup jauh dari HET yang hanya Rp 14 ribu per liter.

Pengakuan Sutino, misalnya. Dia menceritakan, selama 30 tahun menekuni usaha selama 30 tahun membuat kerupuk, baru kali ini mengalami situasi paling parah kelangkaan minyak goreng. ‘’Kalau sampai berhenti berproduksi, kasihan mereka (para pekerja) mau makan apa? Bahan tepung tapioka harganya juga turut naik,’’ tandasnya

Dalam kunjungan itu, Mujid juga didampingi petugas dari Dinas Diskoperindag UMKM Pemkab Gresik. ‘’Laporan yang masuk ke saya ada tiga produsen kerupuk rumahan yang terpaksa gulung tikar. Karena itu, Diskoperindag perlu turun lagi mendata para pelaku UMKM,’’ ungkapnya.

Dia berharap, masalah minyak goreng bisa normal kembali. Mujid juga mengetahui pemerintah mulai pusat sampai daerah sudah menggelar operasi pasar. ‘’Tapi, kenyataannya di lapangan minyak goreng masih langka,” ungkapnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *