Polisi Bubarkan Aliran Sesat yang Halalkan Berhubungan Seks di Tempat Ibadah

Polisi bubarkan Tim Doa Alfa Omega, aliran sesat di Papua. Foto dok Polres Supiori

PAPUA, RADARSUKABUMI.com – Polres Supiori membubarkan aliran sesat di Papua yang dianggap menyimpang dari ajaran Kristiani. Aliran sesat ini bernama Tim Doa Alfa Omega. Ajaran ini dianggap menyimpang karena memperbolehkan ngeseks di tempat ibadah.

Bahkan, aliran ini mengajarkan kepada pengikutnya untuk melakukan ritual di atas bukit dalam keadaan tanpa busana pada malam hari. Mereka diperbolehkan untuk melakukan hubungan layaknya suami istri hingga pagi hari.

Bacaan Lainnya

Jika ada pengikut yang tidak melakukan ritual itu, maka dianggap tidak menerima ajaran.

Markas Tim Doa Alfa Omega akhirnya diobok-obok oleh aparat kepolisian bersama petugas Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Supiori dan Klasis Supiori.

Tindakan pembubaran ini dilakukan berdasarkan laporan kepala Kantor Kemenag Supiori, Saulus Krey, Ketua Klasis Supiori Utara Pdt Beatriks Nibali dan Ketua Klasis Supiori Selatan, Pdt Otniel Mambrasar.

Aliran sesat ini awalnya akan melakukan ibadah di Kampung Kyamdori Distrik Supiori Barat. Ibadah ini dipimpin oleh AK.

“Selasa sore (20/4) kami melakukan penggeledahan di Kampung kyamdori yang diduga dijadikan tempat aliran sesat,” ucap Kapolres Supiori, AKBP Moh. Darodjat Daimboa, SPd dalam rilisnya, Rabu (21/4).

“Dalam penggeledahan kami berhasil menyita barang bukti berupa dokumen, kartu ID card anggota, baliho yang isinya foto yang dianggap Tuhan, bendera, batu, dan senjata tajam,” sambungnya.

Kapolres menyebutkan pada tahun 2020, pihaknya sudah pernah mendengar aktivitas kelompok ini. Ketika itu muncul kesepakatan untuk tidak lagi menggelar aktivitas serupa dan kesepakatan itu disaksikan pihak klasis dan Kemenag Supiori.

“Aktivitas ini sudah berjalan sejak November tahun 2020 dan sempat kami buatkan pernyataan sikap serta kesepakatan untuk tidak meneruskan atau mengulang, namun ternyata masih diulang,” beber Darodjat.

Ia menambahkan, aktivitas ibadah atau ngumpul-ngumpul yang dilakukan pengikut Tim Doa Alfa Omega cukup meresahkan warga.

Warga akhirnya melaporkan aktivitas aliran sesat di Papua ini kepada aparat keamanan karena dianggap menyimpang dari ajaran kristiani. (cepos/izo)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *