Brutal! Mobil Pembawa Pasien ke Rumah Sakit Diamuk Massa

RADARSUKABUMI.com – Mobil yang dikemudikan Uryanto (30) dirusak massa di Jalan Kadrie Oening, Samarinda Ulu, Rabu (10/7).

Tindakan massa yang brutal itu dipicu setelah mobil yang dikemudikan Uryanto bertabrakan dengan sepeda motor yang dikendarai seorang perempuan.

Tak hanya merusak mobil, massa juga menghajar dua dari lima penumpang yang berada di dalam mobil. Kedua penumpang ini mengalami luka robek di wajahnya.

Dari informasi yang dihimpun, mobil Toyota Avanza putih, dengan nomor polisi KT 1885 LV berisi 6 penumpang termasuk Uryanto. Mobil itu mengawali perjalanan dari Desa Telen, Muara Bengkal, Sangatta, Kutim dengan tujuan Samarinda.

Uryanto akan mengantar lima penumpangnya menuju Rumah Sakit Dirgahayu untuk berobat. Sampai di Samarinda sekitar pukul 10.00 Wita, rupanya Uryanto tidak hafal jalan. Dia pun kesasar di Rumah Sakit Sentra Medika Citra (SMC) di Jalan Kadri Oening.

Sadar jika dirinya salah rumah sakit, Uryanto kemudian berniat putar arah di atas tanjakan rumah sakit. Secara bersamaan, dari arah bawah tanjakan, datang sepeda motor yang dikemudikan seorang wanita yang belum diketahui identitasnya.

Benturan pun terjadi antara dua jenis kendaraan berbeda jenis itu. Wanita pengendara motor itu terjatuh. Warga sekitar yang mengetahui kejadian itu pun berdatangan, sembari melampiaskan kemarahan.

“Saya duduk di samping sopir. Saat tabarakan itu, ada warga melempar dan memukul mobil. Sopir panik dan ketakutan. Dan terus melanjutkan perjalanan dengan niat ke kantor polisi terdekat,” kata Sesti Letuna (30), salah seorang penumpang yang juga keluarga sopir.

Melihat sopir tidak turun dari mobil dan justru tancap gas, warga mengira jika sopir hendak melarikan diri. Kondisi ini menyulut emosi warga. Di tengah pengejaran warga saling bersahutan. Mengatakan jika mobil itu maling dan tabrak lari. Hal ini memicu warga lain di sepanjang jalan juga tersulut emosi. Turut mengejar Uryanto.

Aksi kejar-kejaran pun terjadi dari Jalan Kadrie Oening, Jalan Suryanata, di Jalan HM Ardans hingga Jalan Batu Cermin, Sempaja. Mobil yang dikemudikan Uryanto baru berhenti saat menemukan jalan buntu yang masuk lingkungan RT 05, saat itu.

Terkepung dengan jumlah massa yang begitu banyak, Uryanto dan penumpangnya hanya bisa pasrah. Massa mulai beringas.

“Sopir ini juga tidak tahu mau jalan ke mana. Saat dikejar itu saya sarankan untuk ke kantor polisi. Tapi tidak ketemu-ketemu sampai di ujung jalan itu,” ucap Sesti.

Berbekal kayu, besi dan batu, massa melempar dan memukul mobil rental tersebut. Hampir seluruh bodi mobil rusak. Bahkan semua kaca mobil pecah.

Tak sampai di situ, sopir dan penumpangnya dibuat ketakutan. Hanya bisa duduk di dalam kursi masing-masing. Beberapa pukulan bahkan sempat mengarah ke dua penumpang, hingga menyebabkan luka robek di wajah.

Seperti tak ada ampun, amuk warga semakin menjadi. Terlebih saat Uryanto dipaksa keluar dari kursi kemudinya. Entah berapa pukulan dan tendangan. Bahkan ayunan kayu dan besi mengarah ke tubuhnya. Sesti yang saat itu juga turun dari mobil diikuti semua penumpangnya berusaha mendekap dan melindungi Uryanto dari serangan massa yang membabi buta.

Amuk massa baru mereda setelah warga lain dan seorang petugas datang ke lokasi kejadian berusaha menenangkan warga yang kadung marah.

Baik sopir maupun penumpang, selanjutnya dibawa ke Polsek Sungai Pinang. Sementara mobil yang mengalami rusak berat itu di bawa Unit Laka Lantas Polresta Samarinda.

Salah seorang penumpang mobil lainnya, Mashudi (50) menuturkan, ia sengaja menggunakan jasa travel mobil yang dikemudikan Uryanto untuk bisa sampai di Samarinda. Bersama istrinya, keduanya hendak menuju Rumah Sakit Dirgahayu.

“Istri saya ini mau operasi. Karena ada benjolan di tangannya. Rujukannya adalah Rumah Sakit Dirgahayu,” kata Mashudi.

Saat awal terjadi tabrakan dengan pengemudi motor, Mashudi tidak mengetahui secara persis. Karena dia duduk di kursi tengah bersama istrinya. Yang ia tahu, massa sudah mengejar dan mobil melaju kencang.

Saat mobil sudah terpojok, dirinya berusaha melindungi istrinya dari pukulan massa.

“Entah kena pukul kayu atau apa, dekat kuping saya ini terluka. Saya berusaha menjelaskan kepada massa, kalau kami ini hanya penumpang,” tutur Mashudi.

Kapolsek Sungai Pinang, Kompol Nono Rusmana mengatakan, saat kejadian pihaknya berusaha melakukan pengamanan agar situasi bisa kondusif.

“Kita penanganan awal saja. Selanjutnya kita serahkan ke Lakalantas. Karena awal kejadian adalah kecelakaan lalulintas,” singkat Nono.

(kis/nha/izo/rs)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *