Ratusan Pelaku UMKM di Kota Sukabumi Kuasai Skill Digital Marketing

UMKM-Kota-Sukabumi-Go-Digital
Narasumber kegiatan pendidikan dan pelatihan vokasi berbasis ekonomi digital yang disebut Sukabumi go Digital (SGD) saat memberikan materi, Rabu (24/5).

CIKOLE– Sebanyak 150 Pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Kota Sukabumi telah menjalani pendidikan dan pelatihan vokasi berbasis ekonomi digital yang disebut Sukabumi go Digital (SGD).

Kegiatan yang digagas Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskumindag) dan Bappeda ini menargetkan pelaku usaha menguasai digital marketing.

Bacaan Lainnya

Pelatihan digital marketing in telah mecapai tiga gelombang dan per angkatan sebanyak 50 orang pelaku UMKM. Terbaru, gelombang ketiga dibuka sejak 21 Mei dan ditutup pada Rabu 24 Mei 2023 di salah satu hotel di Kecamatan Cikole.

”Alhamdulillah pendidikan dan pelatihan vokasi berbasis ekonomi digital sudah tiga angkatan,” ujar Kepala Bidang Koperasi dan Usaha Mikro Diskumindag Kota Sukabumi Agus Mulyana, Rabu. Di mana, tujuan dari kegiatan ini membantu pelaku usaha dalam rangka menjual produk melalui platform digital baik TikTok maupun Shopee.

Setelah pelatihan selesai lanjut Agus, pelaku UMKM harus lebih maju dan bersemangat. Terutama dalam memasarkan produknya melalui media sosial atau market place. Agus menuturkan, menjadi pelaku usaha harus menjadi pilihan utama. Sehingga dapat meraih kesuksesan yang diharapkan.

”Dalam momen pelatihan ini diberikan dasar perubahan mindset dari produk oriented jadi market oriented. Di mana, sebelum membuat produk pelaku usaha harusnya survei pasar untuk membuat produk sesuai kebutuhan dan harapan konsumen,” ujar pemateri dalam kegjatan tersebut yang merupakan Pendamping UMKM, Mohammad Akbar Ginanjar.

Jangan sampai kata Akbar, membuat produk baru mencari pasar. Kedua pelatihan ini ingin mengubah mindset asalnya jualam offline menjadi online melalui sosial media baik TikTok dan Shopee. Awalnya lanjut Akbar, TikTok berkonotasi negatif kini jadi market place. Sebab banyak pelaku UMKM berhasil dengan menggunakan TikTok.

Sementara itu, Analis Kebijakan Ahli Muda Diskumindag Kota Sukabumi Martin Wahyudi menambahkan, pada pelatihan ini ada berbagai materi misalnya foto produk UMKM. Selain itu diberikan pemahaman mengenai branding produk dan social media management oleh praktisi dan Tim Lawa Studio.

Menurut Martin, foto produk sangat menentukan pada era pemasaran era digital. Di mana orang akan membeli barang, ketika foto yang ditampilkan dalam toko online baik Shopee maupun TikTok dikemas dengan menarik.

Harapannya lanjut Martin, para pelaku UMKM bisa menguasai teknik dasar foto produk yang menarik. Sehingga tingkat penjualan akan meningkat dibandingkan sebelumnya.

Martin menuturkan, pada penutupan pelatihan juga disampaikan materi tentang pembuatan akun Shopee. Selain itu trik dan tips penjualan di matketplace serta perhitungan harga penjualan di Shopee.

”Pendidikan vokasi ini bersumber dari pendanaan kompetif provinsi Jabar. Pelatihan berbasis ekonomi digital ini mengajarkan cara penjualan online melalui aplikasi Shopee dan TikTok,” ujar Martin.

Harapannya terang Martin, pelaku UMKM punya toko online di sana. Sehingga pelaku UMKM dilatih dengan TikTok dan semua peserta gelombang pertama dan kedua kali ini memiliki akun TikTok dan mengetahui bagaiman berjualan secara online.

”Rencananya, ada 10 angkatan. Setiap angkatan 50 orang, sehingga tahun ini ada 500 orang pelaku UMKM yang dilatih,” ungkap Martin. Jenis usaha pelaku UMKM mulai kuliner, kerajinan, fashion dan semua usaha bisa jualan online dan bagi yang tidak bisa di TikTok bisa di Shopee.

Peserta pelatihan ini lanjut Martin. Bagi yang usahanya sudah berjalan minimal satu tahun. Hal ini karena memang yang disyaratkan dalam pendaftaran adalah yang memiliki usaha. (Iki/t)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *