Peserta KB Terus Digenjot

Rita melanjutkan, saat ini program KB yang dicanangkan juga memberikan manfaat yang besar. Seperti menurunkan risiko terjangkitnya kanker rahim dan kanker servik, menurunkan angka kematian maternal serta peningkatan indeks pembangunan manusia (IPM).

Manfaat berikutnya menghindari kehamilan yang tidak diinginkan, meningkatkan kesehatan ibu dan anak, mencegah penularan penyakit berbahaya, lebih menjamin tumbuh kembang bayi dan anak, dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga, pendidikan anak lebih terjamin dan dapat menentukan kualitas sebuah keluarga.

Bacaan Lainnya

“Pencapaian di 2017 pada pasangan usia subur (PUS) sekitar 55. 430 peserta,”terangnya.
Sedangkan pencapaian peserta KB aktif metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) Kota Sukabumi sebanyak 10.671 peserta, yang terdiri dari tubektomi sebanyak 1.152 peserta, vasektomi sebanyak 155  peserta, IUD mencapai 5.284, homonal/implan mencapai 4.080.

Selain itu, masih menurut perempuan ramah ini, peserta KB Non MKJP seperti KB pil mencapai 10.170, suntik mencapai 19.136, dan kondom mencapai 1.262 peserta.
“Jumlah totalnya mencapai 30.568 peserta,”tuturnya.

Sedangkan di 2016 lalu, jumlah peserta PUS mencapai 54.877 dan KB aktif MKJP mencapai 9.721 peserta, PUS mencapai sekitar 54.877 peserta. Tang terdiri dari tubektomi sebanyak 1.101 peserta, vasektomi
157 peserta, IUD 4.873 peserta dan homonal 3.590 peserta.

Peserta KB Non MKJP 2016 seperti KB pil mencapai 10.393, suntik mencapai 18.828 dan kondom mencapai 1.267 peserta dengan total jumlah mencapai 30.568 peserta. “Artinya, dari 2016 hingga 2017 terus meningkat,”terangnya.

Bagaimana dengan tahun ini? Rita menegaskan, ditargetkan untuk lebih meningkat lagi lebih dari 2017. Mengingat, peningkatan tersebut dikarenakan kondisi Kota Sukabumi yang mendukung, dalam upaya peningkatan program KB.

“Karena kondisi Kota Sukabumi yang di mana akses untuk masuknya informasi menjadikan sekarang ini lebih cepat, dalam rangka memberi pemahaman kepada masyarakat,”paparnya.

Ke depan, tugas Bidang KB Dinas P2KBP3APM adalah terus menyadarkan generasi muda akan kependududukan. Sehingga para generasi muda paham, bahwa mereka berkewajiban dalam pengendalian penduduk.

“Kita terus akan berupaya menyadarkan generasi muda, karena mereka pun punya kewajiban dalam pengendalian penduduk, misalnya pemahaman tentang usia paling muda untuk menikah, laki-laki 24 tahun dan perempuan 21 tahun,”tegasnya.(Cr17/t)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *