Wali Kota Sukabumi Minta Prioritaskan Pelayanan Publik

Walikota Sukabumi Achmad Fahmi
Walikota Sukabumi Achmad Fahmi saat memberikan sambutan, dalam kegiatan Musrenbang Kelurahan 2022 di Kelurahan Benteng, Rabu (21/12).

WARUDOYONG – Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi menghadiri Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kelurahan Benteng di di salah satu cafe di Kota Sukabumi, Rabu (21/12).

Dalam kesempatannya Fahmi meminta, perencanaan pembangunan harus memperhatikan isu strategis pada tahun 2024 dan persiapan menyambut Tol Bocimi.

Bacaan Lainnya

”Isu strategis pertama, dampak mega proyek Sukabumi sebagai kota transit dengan pembangunan jalan tol Bocimi segmen dua akan dibuka 23 Desember 2022,” ujar Fahmi kepada Radar Sukabumi, Rabu (21/12).

Kemudahan akses transportasi ini, harus disikapi oleh pemerintah daerah hingga pemerintah dibawahnya dengan melakukan penataan di pusat kota. “Sehingga ketika orang datang ke Sukabumi, mempunyai pengalaman yang berkesan,”ujar dia.

Pemerintah kota pun akan melakukan upaya dalam menyambut percepatan dampak mega proyek tersebut. Diantaranya dengan melakukan perencanaan peningkatan kualitas layanan.

“Misalnya sistem pendaftaran di puskesmas yang melibatkan teknologi dan isu lainnya mengenai pengurangan resiko bencana karena Sukabumi cukup rawan potensinya,” jelasnya.

Selain itu, pihaknya juga akan menggencarkan smart city dan optimalisasi pelayanan publik dengan melibatkan teknologi dalam semua layanan.

“Kami berharap pada 2024 Kelurahan Benteng, dapat menghadirkan suasana nyaman dan indah. Mendukung orang betah dan bertahan di Benteng,” ucapnya.

Fahmi juga mengaku, peningkatan potensi wisata dalam menyambut tol baru ini sangat penting. Namun ada hal yang lebih urgensi dari program-program tersebut diantaranya, peningkatan kualitas layanan pendidikan, kesehatan, pembangunan infrastruktur berkualitas, penguatan kondisi sosial, stabilitas keamanan dan ketertiban.

“Potensi wisata itu penting, namun bukan hanya wisata alam saja, tapi kita bisa ciptakan wisata buatan, misalnya kampung warna warni itu bisa jai wisata yang sederhana,”tegasnya. (Cr4/t)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *