Nakotika di Kota Sukabumi Masih Mendominasi Penanganan Perkara di Kejari

Kejari Kota Sukabumi
Kejari Kota Sukabumi saat menggelar pemusnahan barang bukti di Halaman Kejadi Kota Sukabumi, Selasa (5/12).

SUKABUMI – Kasus penanganan perkara narkotika di Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Sukabumi, masih cukup tinggi. Bagai mana tidak, selama periode 1 Juni hingga 4 Desember 2023 terdapat 72 perkara yang ditangani dan 33 perkara diantaranya merupakan kasus narkotika.

Adapun, barang bukti dari 72 perkara yang telah berkekuatan hukum tetap atau inkracht saat ini langsung dimusnahkan di Halaman Kejari Kota Sukabumi.

Bacaan Lainnya

“Barang bukti yang dimusnahkan hari ini merupakan hasil pengungkapan kasus tindak pidana selama periode Juni sampai dengan November 2023 sebanyak 72 perkara. Yakni, 33 narkotika, 28 Undang-undang (UU) Kesehatan dan 11 UU Darurat,” ungkap Kepala Kejari Kota Sukabumi Setiyowati kepada wartwan, Selasa (5/12).

Setiyowati menerangkan, barang bukti yang dimusnahkan dari perkara narkotika diantaranya, Sabu 400 gram, Ganja 240 gram, handphone 18 unit dan timbangan digital 8 unit. Semua barang bukti ini, dimusnahkan dengan cara diblender dan dibakar.

“Sedangkan, barang bukti dari perkara UU Kesehatan yakni, Tramadol 25.605 butir, Riklona 30 butir, Heyxmer 39.536 butir, Antarax Alprazolam 148 butir serta handphone 18 unit,” terangnya.

Ia menambahkan, barang bukti perkara UU Darurat yang saat ini dimusnahkan yakni satu gelas kaca pecah dan lima bilah senjata tajam ini dimusnahkan dengan cara dipotong alat gerinda.

“Pemusnahan ini dilakukan untuk melaksanakan putusan hakim yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap, dan untuk mencegah penyalahgunaan barang bukti, sehingga terjadi tindak pidana lain,” tambahnya.

Guna menekan kasus tersebut, Kejari Kota Sukabumi berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk terus mencegah dan memberantas penyalahgunaan narkotika maupun obat-obatan, termasuk penggunaan senjata tajam.

“Perkara sajam, biasanya mereka itu membawa sajam tanpa izin. Polres mungkin pada saat operasi, tapi mereka banyak membawa celurit, karena di sini banyak geng motor itu ya, jadi rata-rata mereka pergi ke mana bawa celurit,” tutupnya. (Bam)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *