Muncul Benjolan di Leher atau Ketiak? Waspada Kanker Darah Limfoma, Ini Gejalanya

Kanker Darah Limfoma

RADAR SUKABUMI – Jangan anggap remeh jika di leher atau ketiak kamu tiba-tiba muncul benjolan. Pasalnya, benjolan pada leher dan ketiak merupakan gejala awal seseorang terkena kanker darah limfoma.

Limfoma berasal dari sel darah putih limfosit yang fungsi awalnya sebagai sistem pertahanan tubuh untuk melawan infeksi.

Bacaan Lainnya

Limfosit ini berada di dalam sistem limfatik atau getah bening sehingga limfoma dikenal juga sebagai kanker kelenjar getah bening.

Limfoma biasanya ditemukan pada orang dewasa usia 60 tahun ke atas, dengan pria lebih banyak daripada wanita.

Tak hanya di ketiak, limfoma dapat muncul di bagian tubuh mana pun di mana jaringan getah bening ditemukan.

Tempat utama jaringan getah bening adalah:

  • Kelenjar getah bening: Kelenjar berisi kumpulan limfosit dan sel sistem kekebalan lainnya seukuran kacang yang tersebar di seluruh tubuh, termasuk di dalam dada, perut dan panggul, leher, ketiak. Kelenjar-kelenjar ini dihubungkan oleh pembuluh limfatik.
  • Limpa, sumsum tulang, dan organ tubuh lainnya seperti kelenjar thymus, tonsil, serta saluran pencernaan seperti lambung dan usus.

Dokter utama yang menangani kondisi limfoma biasanya adalah dokter spesialis penyakit dalam Konsultan Hematologi Onkologi medik.

Jenis Limfoma

Limfoma sendiri, secara garis besar terbagi menjadi 2, yaitu Limfoma Hodgkin dan Limfoma Non-Hodgkin (NHL).

Di Indonesia dan di seluruh dunia, NHL lebih sering ditemukan. Selain orang dewasa, ada juga NHL pada anak-anak.

Dokter spesialis penyakit dalam subspesialis Hematologi Onkologi Medik dari Mayapada Hospital Tangerang, Prof.Dr.dr. Noorwati Soetandyo, Sp.PD KHOM mengatakan, NHL dikategorikan menjadi beberapa jenis.

Tergantung dari sel limfosit apa yang terkena (sel-B atau sel-T), jenis yang agresif atau yang berkembang lambat, dan faktor-faktor lainnya.

“Terapi Non-Hodgkin Lymphoma akan sangat dipengaruhi oleh jenis mana yang diderita oleh pasien,” jelasnya.

Diketahui, 80 persen dari NHL adalah limfoma sel-B. Limfoma sel-T lebih jarang ditemukan dan secara umum lebih sulit disembuhkan.

Sedangkan dari kecepatan perkembangannya, dibagi menjadi 2 jenis, yaitu:

Tipe indolent: tipe NHL yang berkembang dan menyebar secara lambat. Sehingga kadang kala tidak perlu diterapi secara langsung tetapi dimonitor secara ketat (watchful waiting).

Tipe agresif: tipe NHL yang cepat berkembang, contohnya Diffuse Large B-cell Lymphoma (DLBCL). Merupakan subtipe tersering dari NHL walaupun mayoritas bisa disembuhkan dengan pengobatan.

Terlepas dari seberapa cepat pertumbuhannya, semua limfoma non-Hodgkin dapat menyebar ke bagian lain dari sistem getah bening jika tidak diobati.

Gejala Limfoma

Dokter Spesialis Penyakit Dalam Subspesialis Hematologi Onkologi Medik, dr.Marthino Robinson, Sp.PD KHOM menjelaskan beberapa gejala limfoma.

Limfoma dapat menyebabkan banyak tanda dan gejala yang berbeda, bergantung pada jenis limfoma dan lokasinya di dalam tubuh.

Kadang-kadang, penyakit ini mungkin tidak menimbulkan gejala apa pun sampai tumbuh cukup besar.

Gejala dan tanda limfoma antara lain:

  • Kelenjar getah bening membengkak/membesar, teraba sebagai benjolan, di area seperti leher, ketiak, selangkangan
  • Demam, keringat malam hari yang berlebih
  • Penurunan berat badan yang tidak jelas penyebabnya (turun 10?ri total BB selama 6 bulan tanpa diet atau olahraga)
  • Perut bengkak/membesar, merasa kenyang setelah hanya makan sedikit
  • Nyeri atau tekanan di dada, Sesak napas atau batuk
  • Infeksi yang parah atau sering infeksi
  • Mudah memar atau berdarah

Dijelaskan dr. Marthino Robinson, Sp.PD KHOM, memiliki satu atau lebih gejala di atas belum tentu menderita limfoma.

Sebab, bisa jadi disebabkan oleh kondisi lain, misalnya infeksi. Benjolan kecil yang teraba di leher atau ketiak yang tidak kunjung hilang serta disertai gejala demam dan penurunan berat badan > 10 persen dalam 6 bulan bisa menjadi tanda.

“Jika ada gejala sebaiknya segera ke dokter agar bisa diperiksa secara teliti serta dilakukan pemeriksaan tambahan jika diperlukan. Pada kasus curiga kanker, melakukan deteksi dini sangat menentukan angka kesembuhan,” ucapnya. ***

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *