Sandang, Pangan, Papan, dan Rokok?

dr. Zakkiya Nur Mufidah Kusnadi Dokter Internsip RSI Assyifa
dr. Zakkiya Nur Mufidah Kusnadi Dokter Internsip RSI Assyifa

Bismillahirrahmaanirrahim, Assalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh

Tepat pada hari Rabu, 31 Mei 2023 ini Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan hari ini sebagai Hari Tanpa Tembakau Sedunia. Hari ini diperingati sebagai peringatan akan tingginya kasus kematian yang diakibatkan oleh rokok. Perlu diketahui bahwa WHO telah melaksanakan Hari Tanpa Tembakau ini selama 36 tahun sejak tahun 1987, lho.

Bacaan Lainnya

Peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia tahun ini bertemakan “Kita Butuh Makanan, Bukan Rokok”. Tema ini diharapkan menyadarkan masyarakat bahwa kebutuhan sehari-hari mencakup sandang, pangan, dan papan tanpa ada rokok didalamnya.

Selain itu, menurut WHO dilansir pada Business Standard, tema HTTS tahun ini berkaitan dengan upaya menurunkan jumlah petani tembakau melalui edukasi tentang produksi tanaman alternatif sebagai opsi pemasaran dan supaya mendorong mereka untuk menanam tanaman sehat dan berkelanjutan untuk melawan krisis pangan global.

Seberapa mematikan rokok?

WHO mencatat angka kematian akibat rokok di Indonesia sebesar 225.700 orang setiap tahunnya. Dalam satu batang rokok mengandung 7.000 bahan kimia, 250 diantaranya membahayakan kesehatan. Karbon monoksida, tar, nikotin, hydrogen sianida, dan masih banyak lagi yang dapat menyebabkan kerusakan paru-paru maupun organ penting lainnya dalam tubuh.

Penggunaan rokok di Indonesia masih sangat tinggi. Survei pada tahun 2019 menunjukkan bahwa terjadi peningkatan sebesar 20 persen pengguna rokok di kalangan remaja dan dewasa. Paparan tembakau pada usia dini sangat mengkhawatirkan karena dapat membentuk generasi perokok di masa depan dan dapat mengganggu tumbuh kembang anak.

Rokok dan asapnya diketahui dapat menyebabkan berbagai penyakit. Zat-zat kimia yang terkandung dalam rokok dapat menyebabkan inflamasi, kerusakan sel, bahkan dapat menjadi karsinogen dalam tubuh.

Beberapa penyakit yang dapat diakibatkan oleh rokok adalah Kanker Paru-Paru, Penyakit Jantung Koroner, Penyakit Paru Obstruksi Kronis, dan masih banyak lagi.

Tingginya angka pengguna rokok di Indonesia menjadi aib yang harus diberantas oleh seluruh lapisan masyarakat. Penyakit akibat rokok tidak hanya menyerang perokok aktif, namun juga perokok pasif terutama keluarga yang berada disekitar Anda.

Oleh karena itu, pencegahan dan upaya berhenti merokok perlu dilakukan oleh seluruh masyarakat dimulai dari keluarga. Ingat, yang dibutuhkan oleh keluarga adalah sandang, pangan, dan papan. Bukan Rokok! Selamat Hari Tanpa Tembakau Sedunia!

Jazakillah khairan, semoga dapat bermanfaat bagi Sahabat Sehat sekalian. Wassalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh. (*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *