PALABUHANRATU – Kepala dinas perumahan dan permukiman kabupaten Sukabumi Lukman Sudrajat angkat bicara menyoal rusaknya jembatan gantung pengubung kecamatan Lengkong dan kecamatan Jampangtengah hingga viral di media sosial masih digunakan warga meski harus bergelantungan saat melintas.
Lukman mengatakan, telah mendapat laporan setelah melakukan kordinasi dengan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) terkait kerusakan jembatan gantung yang melintang di aliran sungai Cikaso tersebut.
“Kita sudah laporan dari ke BPBD, tahap sekarang kita lagi cek lokasi,” ujar Lukman Sudrajat.
Pengecekan lokasi dimaksudkan, kata Lukman untuk memastikan dan menghitung dari sisi anggaran, pasalnya jembatan gantung tersebut tidak mungkin dilakukan renovasi namun harus dibangun dari awal atau pembangunan baru.
“Kita programkan di perubahan anggaran, insya allah tahun ini diperubahan anggaran,” jelasnya.
“Kerusakan sendiri itu harus pembangunan, bukan rehab, bangun lagi dari nol, insya allah itu di minggu ketiga bulan oktober 2024 pasti diprioritaskan kita dorong, jadi itu masuk prioritas program diperubahan anggaran,” tegasnya.
Diberitakan sebelumnya, kondisi jembatan gantung penghubung Kecamatan Lengkong – Jampangtengah kabupaten Sukabumi yang memiliki panjang 30 meter dan lebar 1,70 meter, melintang di atas aliran sungai Cikaso sangat menghawatirkan dan ramai di media sosial.
Pasalnya, warga maupun pelajar dari dua desa yakni Neglasari kecamatan Lengkong, maupun desa Bantar Panjang kecamatan Jampangtengah, kabupaten Sukabumi rela bergelantungan sesaat melintasi jembatan gantung tersebut untuk menyebrang, hal itu terpaksa mereka lakukan karena jika melintasi jalan lain harus memutar dengan jarak tempuh cukup jauh. (Ndi)