Apakah Donor Darah Bagus Untuk Kesehatan?

dr. Retno Inggit K dokter Internsip RSI Assyifa
dr. Retno Inggit K dokter Internsip RSI Assyifa

Assalamu’alaikum masyarakat Sukabumi, bagaimana kabarnya?

Semoga kita semua selalu diberi kesehatan jasmani dan rohani. Seperti kita ketahui bahwa setiap tanggal 14 Juni diperingati sebagai hari Donor Darah Sedunia. Donor darah adalah menyumbangkan darah atau komponennya kepada orang lain untuk tujuan penyembuhan penyakit dan atau pemulihan kesehatan.

Bacaan Lainnya

Lembaga Kesehatan Internasional (WHO) menyampaikan bahwa kebutuhan darah nasional suatu negara adalah 2 persen dari jumlah penduduk untuk setiap harinya atau sekitar 4,5 juta kantong darah setiap tahunnya. Menjadi pendonor darah dapat memberikan banyak manfaat bagi penerimanya.

Menurut Palang Merah Amerika, satu donasi dapat menyelamatkan tiga jiwa. Namun, ternyata donasi tidak hanya memberikan manfaat bagi penerima, tetapi juga memberikan manfaat bagi pendonornya.

Beberapa manfaat kesehatan mendonorkan darah antara lain yaitu, menyehatkan dan menjaga kesehatan jantung, meningkatkan produksi sel darah merah, menurunkan berat badan, mendeteksi adanya penyakit serius, menurunkan resiko terhadap kanker, serta dapat menimbulkan rasa bugar dan rileks.

Donor Darah juga dapat mengeluarkan sel darah yang sudah tua dan merangsang pertumbuhan sel darah baru. Sumsum tulang belakang akan memproduksi sel darah merah baru sebagai pengganti yang hilang, maka pendonor akan merasa lebih bugar karena memperoleh sejumlah sel darah merah baru.

Setiap individu dapat menjadi Pendonor Darah asal memenuhi persyaratan, dan persyaratan menjadi Pendonor Darah yaitu, usia 17-65 tahun (usia 17 tahun diperbolehkan menjadi donor bila mendapat izin tertulis dari orangtua), berat badan minimal 45 kg, temperatur tubuh 36,6 – 37,5 derajat Celcius, tekanan darah baik yaitu sistole sama dengan 110-160 mmHg, diastole sama dengan 70-100 mmHg, denyut nadi teratur yaitu sekitar 50 sampai 100 kali/menit, hemoglobin perempuan minimal 12 gram, sedangkan untuk laki-laki minimal 12,5 gram, jumlah penyumbangan darah per tahun paling banyak 5 kali dengan jarak penyumbangan darah sekurang-kurangnya 3 bulan.

Lalu apakah ada efek samping dari donor darah? Donor darah aman dilakukan untuk orang dewasa yang sehat. Tidak ada resiko terkena atau terinfeksi penyakit baru karena peralatan yang digunakan steril untuk setiap pendonor.

Setelah melakukan donor darah, beberapa orang mungkin akan mengalami pusing atau mual. Kondisi ini akan terjadi beberapa menit. Berbaringlah dengan posisi kaki lebih tinggi dari badan untuk mengembalikan kondisi tubuh.

Kemungkinan juga dapat terjadi pendarahan ditempat jarum ditusukkan. Tekan bagian tersebut dan mengangkat lengan selama beberapa menit untuk menghentikan terjadinya pendarahan.

Kondisi ini juga dapat menyebabkan memar pada bagian tersebut. Segeralah menghubungi Pusat Donor Darah jika terjadi kondisi seperti, masih merasa pusing atau mual setelah minum, makan, dan beristirahat, terdapat tonjolan atau terjadi pendarahan berkelanjutan pada tempat jarum disuntikkan, serta mengalami nyeri pada lengan, mati rasa, atau kesemutan. (*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *