Warga Palabuhanratu Sukabumi Panik Saat Ada Getaran Gempa

Warga Pasar Semi Modern Palabuhanratu saat berada di parkiran setelah mesakan getaran gempa.
SEMPAT PANIK : Warga Pasar Semi Modern Palabuhanratu saat berada di parkiran setelah mesakan getaran gempa.

SUKABUMI — Sejumlah warga pasar semi modern Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa barat sempat dibuat kaget setelah merasakan getaran gempa bumi yang terjadi sekitar pukul 10.07 WIB, Senin (31/10).

Seperti terpantau dilapangan, warga pasar Palabuhanratu di blok N dan Q atau blok Jangilus tiba tiba berhamuran keluar toko sambil berteriak ada gempa bumi yang dirasakan cukup kencang guncangannya, para pedagang dan pembeli berlarian ke area parkir.

Bacaan Lainnya

Salah satu pedagang Ugan Sugandi (42) mengatakan terkejut saat sedang melayani pembeli, karena barang barang dagangan yang bergekantungan bergoyang, awalnya dikira terkena hembusan angin.

“Guncangan gempa bumi dirasakan sekitar 10 detik apa 15 detik lah, tadi mah dikira barang dagangan yang digang sedikit bergoyang itu kena angin, pas liat yang lain pada jalan keluar toko katanya ada lini (gempa),” ungkapnya.

“Hampir semua yang di blok sini merasakan getaran gempa, pada keluar toko ke area parkiran tempat terbuka,” sambungnya.

Sementara itu warga lainnya Ucup (52) menambahkan saat akan memarkirkan kendaraan dikagetkan dengan orang orang pada keluar toko, karena merasa takut ikut berkumpul bersama warga lainnya di area parkiran tempat terbuka.

“Iya pada ke area parkir, warga kaget, sebentar gempanya sih, tapi terasa getarannya,” timpal Ucup.

Berdasarkan data dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika melalui kepala BMKG Bandung Teguh Rahayu dalam keterangan tertulisnya menjelaskan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas subduksi lempeng.

Ditegaskan Teguh, dampak gempa bumi yang digambarkan oleh peta tingkat guncangan (Shakemap) BMKG dan berdasarkan laporan dari masyarakat, gempa bumi ini dirasakan di wilayah Garut Selatan, Tasik, Pangandaran, Cianjur, Panggarangan dengan Skala Intensitas III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu).

“Di Bandung Barat, Majalengka, Sukabumi, Bayah dan Gunung Kencana dengan Skala Intensitas II – III MMI, getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang – getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu,” jelasnya.

“Namun hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempabumi. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi tidak berpotensi tsunami. Hingga pukul 10:45 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan,” kata.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *