Pendaftaran Program Masyarakat Berpenghasilan Rendah Ditutup

Direktur Umum dan Keuangan Perumda TJM Kabupaten Sukabumi, Budiarkah.

RADAR SUKABUMI — Animo masyarakat Kabupaten Sukabumi terhadap program Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) tahun ini cukup tinggi. Dari target 8.000, pendaftar yang tercatat pada Perumda Tirta Jaya Mandiri (TJM) sudah mencukupi kuota. Kini perusahaan milik Pemda Kabupaten Sukabumi itu pun akan segera melakukan verifikasi ke lapangan.

“Sejak awal Januari, Perumda sudah menutup pendaftaran program MBR ini. Karena animo masyarakat terhadap program MBR sangat tinggi, terbukti dengan 8.000 kuota sudah tercapai. Sekarang tinggal dilakukan verifikasi,” kata Budiarkah, Direktur Umum dan Keuangan Perumda TJM Kabupaten Sukabumi kepada Radar Sukabumi, kemarin (6/2).

Bacaan Lainnya

Kendati demikian, sambung Budi, bagi masyarakat yang hendak melakukan pendaftaran MBR, Perumda TJM masih menyediakan cadangan sebanyak 400 kuota hingga Maret 2019 mendatang. Cadangan itu akan diberikan kepada masyarakat berpenghasilan rendah dan berminat menjadi pelanggan Perumda.

“Jadi masyarakat yang berminat silahkan tinggal mendaftar di kantor cabang terdekat sehingga bisa dilakukan pemasangan nantinya,” ucapnya.

Kini, Perumda tengah mempersiapkan pipa distribusi yang nantinya akan dipasang kepada para calon pelanggan yang sudah mendaftar program ini. Dari calon pelanggan yang sudah mendaftar, semua tersebar di Cibadak, Cikembar dan kecamatan lainnya.

“Kalau wilayah Selatan seperti Jampang, itu masih minim,” ujarnya.

Setiap tahunnya, program tersebut terus digencarkan namun untuk jumlah target selalu mengalami peningkatan. Misalnya saja, pada 2018 lalu target 3.250 pelanggan dan sudah berhasil terealisasi seratus persen. “Insya Allah tahun yang akan datang kami akan kembali mengadakan program MBR ini demi terwujudnya program pemerintah baik pusat maupun daerah bahwa masyarakat harus menikmati air bersih,” tuturnya.

Diterangkannya, Perumda TJM Kabupaten Sukabumi saat ini memiliki pelanggan sebanyak 45.000 pelanggan. Ia menargetkan, pada akhir 2019 pelanggan meningkat menjadi 55.000 pelanggan. Budi meyakini, dengan diluncurkanya program MBR ini, masyarakat khsusunya yang berpenghasilan rendah bisa menjadi pelanggan air bersih. “Jelas kami optimis, karena dengan adanya program ini semua terbantu,” akunya.

Soal biaya pada program MBR ini, Budi menyebutkan, masyarakat hanya perlu membayar jasa pemasangannya saja, yakni sebesar Rp250 ribu. Pembayaran ini tentunya jauh dari yang biasanya, yakni mencapai Rp1.250.000.

“Program ini sesuai dengan program pusat yakni 100 persen penyediaan air bersih, 0 persen tidak kumuh dan 100 persen harus tercapai sanitasi. Kami yakin semua target yang ditetapkan bisa tercapai termasuk penambahan calon pelanggan,” tandasnya.

Dikonfirmasi terpisah, Lurah Cibadak, Budi Eka Andriana menuturkan, dirinya mengapresiasi program MBR yang terus digaungkan Perumda TJM untuk membantu masyarakat yang berpenghasilan rendah. Sebab tak dipungkiri dengan adanya program tersebut, dapat membantu masyarakat yang kurang mampu.

“Khususnya di daerah Sekarwangi, setiap saat musim kemarau sering kesulitan air bersih. Dengan adanya program ini, tentunya akan sangat membantu warga,” singkatnya. (Bam/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *