Alasan Warga Desa Sukamulya Sukabumi Perbaiki Irigasi Jebol Secara Mandiri

KOMPAK : Warga Kampung Lemah Duhur, RT 15/RW 05, Desa Sukamulya, Kecamatan Caringin, Kabupaten Sukabumi, saat gotong royong perbiki irigasi jebol pada Senin (06/05).(FOTO : UNTUK RADAR SUKABUMI)
KOMPAK : Warga Kampung Lemah Duhur, RT 15/RW 05, Desa Sukamulya, Kecamatan Caringin, Kabupaten Sukabumi, saat gotong royong perbiki irigasi jebol pada Senin (06/05).(FOTO : UNTUK RADAR SUKABUMI)

SUKABUMI – Bencana tanah longsor kembali menerjang warga di wilayah Kecamatan Caringin, Kabupaten Sukabumi. Kali ini, bencana alam tersebut menyebabkan tanggul saluran irigasi di Kampung Lemah Duhur, RT 15/RW 05, Desa Sukamulya, Kecamatan Caringin, Kabupaten Sukabumi, jebol.

Koordinator Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Daeng Sutisna kepada Radar Sukabumi mengatakan, saluran irigasi tersebut jebol, setelah wilayah tersebut diguyur hujan deras dengan intensitas tinggi yang terjadi pada Sabtu (04/05).

Bacaan Lainnya

“Hujan deras dan lama pada Sabtu sore kemarin, mengakibatkan volume air meluap dan terjadinya banjir,” kata Daeng kepada Radar Sukabumi pada Senin (06/05).

Banjir bandang ini, sambung Daeng, menyebabkan tanggul irigasi roboh. Sehingga, air tidak bisa mengairi lahan pertanian warga di dua kedusunan. “Irigasi yang roboh itu, ada sepanjang 10 meter dengan tinggi 3 meter dan lebar 2 meter,” ujarnya.

Setelah mengetahui kejadian tersebut, BPBD Kabupaten Sukabumi langsung menginstruksikan Petugas Penaggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Caringin, untuk melakukan koordinasi dan melakukan asessment serta korodinasi dengan camat, babinsa dan babinkamtibmas setempat.

“Hasil laporan petugas dilapangan, kebutuhan mendesak saat ini, tidak lain merupakan pembangunan Tembok Penahan Tanah (TPT),” tandasnya.

Selain pembangunan TPT, kata Daeng, pasca bencana alam itu juga membutuhkan beronjong sebanyak 50 buah. “Nah, hari ini warga secara swadaya sedang melakukan penanganan supaya air bisa kembali mengalir dan dipergunakan oleh warga atau petani,” pungkasnya. (den/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *