Pencarian Dede di Pantai Minajaya Sukabumi Terhambat Cuaca Ekstrem

Tim SAR gabungan saat melakukan penyisiran jasad korban kecelakaan laut di pantai Cijalil Minajaya, Kecamatan Surade, Dede Rosadi (33) asal warga Kampung Pojok, Kecamatan Surade, Kamis (10/12).

SURADE – Proses pencarian jasad korban kecelakaan laut di pantai Cijalil Minajaya, Kecamatan Surade, terkendala cuaca buruk. Tim SAR gabungan mengalami kesulitan lantaran ombak yang tinggi disertai angin kencang, Kamis (10/12/2020).

Berdasarkan informasi yang diperoleh Radar Sukabumi, sebelum dinyatakan hilang korban yang bernama Dede Rosadi (33) asal warga Kampung Pojok, RT 10/11, Desa Pasiripis, Kecamatan Surade, bersama tiga orang temannya memasang jodang atau alat penangkap udang di laut Minajaya, pantai Cijalil pada Sabtu (05/12) siang lalu.

Bacaan Lainnya

“Kami sudah berupaya maksimal untuk mencari keberadaan korban laka laut ini, Namun, hingga hari ke lima pencarian tim SAR belum membuahkan hasil,” kata Humas SARDA Pos Ciracap, Noyief Naretsya kepada Radar Sukabumi, Kamis (10/12).

Menurut Noyief , saat ini tim SAR gabungan yang terdiri dari BPBD Kabupaten Sukabumi, P2BK, SARDA dan nelayan, telah melakukan pencarian. Namun, mereka terkendala cuaca angin di pantai Selatan Sukabumi yang cukup ektrim. “Ketinggian gelombang rata-rata berada diatas 2,5 meter sampai 3 meter,” ujarnya.

Cuaca ekstrem tersebut mengakibatkan petugas tidak bisa melakukan pencarian ke laut, melainkan hanya melakukan penyisiran di sisi pantai serta pengamatan visual mulai dari lokasi Tempat Kejadian Musibah (TKM) sampai ke bagian timur, tepatnya di muara Cipamarangan yang lokasinya sekitar 10 kilometer dari TKM.

“Karena dikhawatirkan terjadi hal yang tidak diinginkan, ahkhirnya upaya pencarian dilakukan untuk sementara waktu ke daratan melalui pemantauan darat. Iya, pada hari kelima proses pencarian korban ini, kita memang terkendala cuaca. Sebab, pandangan juga tidak terlihat jelas karena banyak berkabut dari badai. Terlebih lagi, daerah pantai Minajaya itu masuk dalam zona merah pusaran angin,” paparnya,

Pihaknya menambahkan, upaya pencarian korban laka laut ini setiap harinya dilakukan perluasan area. Dimana, pada hari sebelumnya, pencarian korban dilakukan sampai wilayah barat.

“Nah, untuk hari ini kita melakukan pemantauan ke bagian timur. Ini dilakukan karena kita melihat kondisi angin dan arus sekarang ini, kebanyakan ke timur. Makanya kita langsung ke lokasi timur pemantaunnya. Tetapi hingga saat ini jasad korban belum juga ditemukan keberadaanya,” pungkasnya. (Den/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *