Paceklik, Nelayan Ciracap ‘Dimakan’ Rentenir

“Nah kondisi seperti ini dijadikan peluang para rentenir untuk meminjamkan uang dengan bunga tinggi. Nelayan pun tidak bisa menolak, karena memang keadaan sangat butuh untuk menunjang kebutuhan sehari-hari, ” ungkapnya.

Oleh karena itu, Dede berharap kedepan pihak perbankan di daerah bisa membantu memberikan pinjaman atau permodalan untuk menunjang usaha nelayan, apalagi saat kondisi paceklik seperti saat ini.

Bacaan Lainnya

Mereka sangat membutuhkan dana segar untuk memperbaiki perahu dan jarinng serta sebagian untuk menutupi kebutuhan sehari-hari. “Kami merasa yakin bila ada uluran tangan berupa bantuan kredit segar dari perbankan para nelayan akan terhindari dari praktik-praktik pinjaman rentenir dengan bunga tinggi, ” katanya.

Ditempat terpisah, Bupati Sukabumi Marwan Hamami mengungkapkan sangat prihatin bila selama ini dilingkungan nelayan masih berperan besar para renenir yang melakukan praktiknya dengan meminjamkan uang dengan bunga tinggi.

Oleh karena itu, ia meminta sejumlah perbankkan konvensional dapat memberikan bantuan pinjaman permodalan kepada kalangan nelayan. “Dengan begitu secara bertahap para rentenir bisa terkikis dan tidak akan terus menerus membuat sengsara para nelayan, ” katanya.

Sementara itu, Kasubag Program dan Evaluasi Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sukabumi Sri Patmoko mengaku miris bila nasib nelayan yang selalu menggantungkan pinjaman permodalan kepada rentenir. Padahal selama ini sering di sosialisasikan untuk melakukan pinjaman kepada bank pemerintah dengan jumlah bunga kecil.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *