Cegah Kejahatan Jalanan di Sukabumi , Polsek Rayon Timur Obok-obok Jalan Sukaraja

Polsek Rayon Timur Sukabumi
Petugas kepolisian dari Rayon Timur, Polres Sukabumi Kota, saat menjaring pengendara sepeda motor yang menggunakan knalpot bising

SUKABUMI – Dalam mengantisipasi kejahatan jalanan dan aksi anarkis, Polsek Rayon Timur di wilayah Polres Sukabumi Kota, menggencarkan operasi di ruas Jalan Raya Selakaso, Desa Sukaraja, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi pada Sabtu (12/08) malam.

Kapolsek Sukaraja, Resor Sukabumi Kota, Kompol Dedi Suryadi kepada Radar Sukabumi mengatakan, operasi yang difokuskan pada kendaraan knalpot brong atau knalpot bising ini, sengaja dilakukan sesuai arahan dan instruksi dari Kapolres Sukabumi Kota, untuk menciptakan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas) dan Keamanan serta Ketertiban Umum (Kamtibmum).

Bacaan Lainnya

“Ini program Pak Kapolres Sukabumi Kota juga tugas rutin untuk antisipasi kejahatan malam, kejahatan jalanan serta kekerasan anarkis,” kata Dedi kepada Radar Sukabumi pada Minggu (13/08) dini hari.

Saat melakukan operasi, sambung Dedi, petugas Kepolisian dari Rayon Timur, telah menerjunkan sebanyak 28 personel terdiri dari Polsek Sukaraja, Kebonpedes, Cireunghas dan Polsek Sukalarang. Pada operasi tersebut, pihak kepolisian menjaring dua unit kendaraan sepeda motor yang dikemudikan oleh pelajar dengan menggunakan knalpot bising.

“Itu tadi ditemukan ada dua sepeda motor, kita amankan sepeda motor tersebut dan diganti knalpotnya dengan yang standar dan kebetulan mereka itu anak sekolah,” ujarnya.

Sekira pukul 23.00 WIB, pengemudi dan penumpang yang statusnya masih pelajar ini langsung diantarkan oleh petugas Kepolisian ke rumahnya untuk diserahkan ke orangtuanya.

“Jadi, waktu kita jaring mereka itu mengaku kepada kita tidak sekolah. Salah satunya, itu perempuan yang berusia sekitar 15 tahun. Ternyata setelah diantarkan ke rumahnya masih sekolah, sehingga orangtuanya mengucapkan terimakasih kepada kepolisian,” imbuhnya.

“Bahkan tadi ada bahasa dari orangtuanya, ya sudah pak polisi dibawa ajalah katanya. Itu bahasa orangtualah untuk mendidik anaknya,” timpalnya.

Dari tiga pelajar ini, kata Dedi, dua pelajar diantaranya diketahui orangtuanya tersebut bekerja di luar negeri. Yakni, ibunya ada yang bekerja di Saudi Arabia dan ayahnya bekerja di Negara Malaysia.

“Saat bertemu orangtuanya atau kerabat dari tiga pelajar itu, petugas langsung memberikan edukasi kepada mereka untuk senantiasa meningkatkan pengawasannya kepada anak-anaknya. Iya, jangan sampai mereka menjadi korban kejahatan jalanan. Apalagi, mereka sampai jadi pelaku,” tandasnya.

“Jadi dari tiga pelajar itu, ada dua pelajar diantaranya, telah dijemput oleh saudaranya atau pamannya, karena orangtuanya baik itu bapa dan ibunya bekerja di luar negeri,” tandasnya.

Ia pun mengimbau kepada seluruh masyarakat, khusunya kepada para orangtua agar dapat mengawasi anak-anaknya dengan baik. Apalagi masih anak sekolah. Imbauan ini, dilakukan sebagai salah satu bentuk upaya agar mereka sebagai generasi penerus bangsa, jangan sampai menjadi korban kejahatan.

“Iya, syukur-syukur mereka itu tidak jadi pelaku. Paling tidak jangan jadi sasaran korban kejahatan. Biar belajarnya serius sekolahnya fokus. Pokoknya pukul 21.00 WIB, anak itu sudah harus ada di rumah, jangan sampai masih berkeliaran di luar, apalagi di jalanan,” pungkasnya. (Den)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *