Universitas Muhammadiyah Sukabumi-Korea Buka Program Kuliah Double Degree

BERSINERGI: Delegasi Gyongname Korea saat berkunjung ke Bupati Sukabumi, membahas soal program double degre di Korea Selatan.(dok/radarsukabumi )
BERSINERGI: Delegasi Gyongname Korea saat berkunjung ke Bupati Sukabumi, membahas soal program double degre di Korea Selatan.(dok/radarsukabumi )

SUKABUMI – Dalam pertemuan strategis di Pendopo Kabupaten Sukabumi, Mr. Noh, seorang delegasi dari Gyongname Korea mengungkapkan rencana ekspansi pendidikan dan teknologi antara Korea dan Kabupaten Sukabumi.

Agenda utama pertemuan tersebut adalah pembahasan peningkatan kuota pelajar Kabupaten Sukabumi yang akan studi ke Korea, pengembangan fokus pada teknik elektro khusus eskalator dan inisiatif ramah lingkungan dengan sistem toilet daur ulang, dilaksanakan di Ruang Pertemuan (Ruper) Pendopo Kabupaten Sukabumi pada Rabu (15/5).

Bacaan Lainnya

Pertemuan ini menandai langkah penting dalam meningkatkan kerjasama internasional di bidang pendidikan dan teknologi, dan diharapkan dapat membawa dampak positif bagi pengembangan sumber daya manusia di Sukabumi.

Mr. Noh mengutarakan bahwa tahun depan, kuota pelajar Sukabumi yang berkesempatan studi di Korea akan ditingkatkan menjadi 20 orang.

“Dengan perincian distribusi dari beberapa institusi pendidikan lokal, termasuk Universitas Muhammadiyah Sukabumi (UMMI),” tutur Mr. Noh melalui keterangan resminya kepada Radar Sukabumi, Jumat (17/5).

Selain itu, ada rencana spesifik untuk memfokuskan pendidikan teknik pada elektrikal, terutama teknologi eskalator, serta penerapan teknologi daur ulang air untuk toilet di lokasi wisata yang kesulitan mendapatkan akses air bersih.

Dalam tanggapannya, Bupati Sukabumi Marwan Hamami menekankan pentingnya program ini dalam menyiapkan sumber daya manusia yang mampu menghadapi tantangan zaman.

“Program seperti ini harus didukung karena akan memperkuat kapasitas lokal dan menawarkan prospek lebih baik bagi masa depan generasi muda kita,” ujarnya.

Selain itu, Marwan juga menyoroti beberapa kerjasama sebelumnya yang kurang diminati oleh generasi muda, mengingatkan pentingnya kesinambungan dan komitmen dalam program pertukaran pengetahuan.

Sementara itu, Rektor UMMI Reny Sukmawani menjelaskan, sebagai salah satu responden dalam pertemuan tersebut, mengapresiasi inisiatif ini.

“Kami hanya memiliki jurusan teknik informatika dan teknik sipil,” jelas Reny.

Reny menambahkan bahwa UMMI siap untuk memberikan kesempatan beasiswa ke luar negeri kepada mahasiswanya. UMMI menunjukkan komitmennya untuk memperluas akses pendidikan internasional dan meningkatkan kualifikasi mahasiswanya melalui program pertukaran pelajar dan kerjasama dengan institusi pendidikan di Korea.

Selain itu, UMMI sedang merencanakan program ‘1 Prodi 1 Desa Binaan’ dan ‘1 Desa 1 Sarjana’, yang akan menargetkan intervensi pendidikan sesuai dengan kebutuhan dan potensi lokal.

“Ini adalah langkah kami untuk memastikan bahwa investasi pendidikan ini memberikan manfaat langsung kepada komunitas,” tutupnya.(wdy)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *