Ini Upaya DLH Kabupaten Sukabumi dan Keluharan Palabuhanratu Respons Tuntutan Warga Kampung Pangsor Lio

Kelurahan Palabuhanratu

PALABUHANRATU – Menindak lanjut tuntutan warga di Pangsor Lio, kelurahan/ kecamatan Palabuhanratu kabupaten Sukabumi yang meminta pemerintah ataupun dinas terkait memperbanyak TPSS (Tempat Pemungutan Sampah Sementara).

Jajaran dari pemerintahan kelurahan Palabuhanratu, Dinas Lingkungan Hidup, ketua RW serta perwakilan sejumlah masyarakat melakukan rapat kordinasi, dalam rangka merespons keluhan warga sekitar Pangsor Lio.

Bacaan Lainnya

Lurah Palabuhanratu Hendriana mengatakan rapat kordinasi yang dilakukannya merupakan permintaan dari kepala dinas lingkungan hidup, yang menginginkan langkah terbaik mengatasi hal tersebut.

Diakui Hendriana, memang kondisi tumpukan sampah di jalan simpang tiga kampung Pangsor Lio tersebut memang menumpuk tidak terkendali hingga meluber dari bangunan TPSS tersebut, sehingga menimbulkan berbagai persoalan dilapangan, salah satunya bau tidak sedap, sering terjadi kecelakaan motor tunggal akibat cairan dari tumpukan sampah yang licin.

“Cairan licin itu dari sampah, mungkin terkena hujan sehingga banyak terjadi kecelakaan disana, kemarin kita lakukan pertemuan diwakili ketua RW 25 dan beberapa perwakilan warga, beserta pak Kadis DLH,” ujar Hendriana. Jumat, (17/5).

Adapun untuk penanganan dari hasil rapat kordinasi tersebut, kata Hendriana terdapat beberapa solusi mulai jangka pendek dimana telah sepakati bahwa area TPS tersebut itu akan dilakukan penutupan namunsecara bertahap hal itu untuk membiasakan terlebih dahulu para warga yang membuang sampah untuk tidak membuang sampah di area tersebut.

“Jadi memilih tempat pembuangan sampah yang lain sehingga di area tersebut tidak lagi terjadi penumpukan sampah yang tidak terkendali sehingga menimbulkan masalah di lingkungan,” jelasnya.

Untuk kedepannya, lanjut Hendriana setelah nanti dilakukan penilaian ke efektipan, aset TPSS akan dihapuskan dan sesuai kesepakatan akan dibongkar, karena sejauh ini memang keberadaannya ada diatas saluran drainase.

“Memang perlu diperbaiki supaya tidak menghambat menimbulkan masalah baru manakala nanti terjadi hujan, tersumbat sampah,” terangnya.

Sehingga kedepan, kata Hendriana lagi tempat sampah tersebut secara lambat laut akan pindah lokasinya ke tempat terdekat khusus untuk warga sekitar yang telah diarahkan ke tempat pembuangan sampah lain yang jaraknya tidak terlalu jauh dari tempat semula.

“Ada disana masih berada di lingkungan tempat umum itu pinggir jalan, hari ini tinggal kita bagaimana mendisiplinkan dan menjaga warga-warga luar dari RW sekitar untuk tidak sembarangan membuang sampah di lingkungan itu lagi,” ucapnya.

“Hari ini pun tumpukan sampah di sana itu ternyata dihasilkan tidak hanya dari warga di RW 25 tapi warga-warga luar itu juga banyak membuang ke sana sehingga tumpukan sampah di sana cukup banyak dan tidak terkendali,” imbuhnya. (Ndi)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *