BNPB dan BPBD Kabupaten Sukabumi Susun Draf Nol Bencana Gempa Bumi dan Tsunami

PALABUHANRATU – Dalam upaya meningkatkan kewaspadaan masyarakat mengantisipasi bencana alam gempa bumi dan tsunami, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sukabumi lakukan workshop penyusunan draf nol bencana kontingensi gempa bumi dan tsunami.

Kegiatan workshop yang dilaksanakan di hotel augusta Palabuhanratu dihadiri dari BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika) serta BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) serta intasni terkait lainnya.

Bacaan Lainnya

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sukabumi Wawan Godawan Mengatakan, kegiatan workshop tersebut merupakan program hybrid dari BNPB untuk Kabupaten Sukabumi sebagai salah satu wilayah yang memiliki potensi bencana alam beresiko.

“Jadi kita dipetakan pemasangan rambu rambu, kegiatan Desa Tangguh Bencana (Destana) khusus untuk beberapa wilayah, ada 5 Desa 1 Kelurahan di 4 Kecamatan, ada Palabuhanratu, Simpenan, Ciemas dan Tegalbuleud, itu yang diperkirakan berdasarkan pemetaan yang disampaikan oleh BMKG,” ujar Wawan

“Kegiatan hari ini sebetulnya tidak hanya untuk wilayah Palabuhanratu saja sepanjang pantai, tetapi untuk Kabupaten Sukabumi secara keseluruhan ada potensinya gempanya tidak hanya gempa yang berada di pantai tetapi gempa darat, makanya harus dipersiapkan,” sambungnya.

Ditegaskan Wawan, terdapat 6 kegiatan lain yang akan segera disosialisasikan nantinya sebagai tindak lanjut dari kegiatan workshop dan akan menjadi perhatiannya kedepan dengan difasilitasi juga oleh BNPB dengan fasilitator nasional serta fasilitator daerah.

“Bencana kita tidak bisa diprediksikan, tetapi kesiap siagaan nya harus ada, dan harus sesuai dengan standar SOP, kita harus melakukan kesiapsiagaan, baik pra bencana dalam manajemen kebencanaan dan dan penanggulangan bencana,” bebernya.

Pelaksana BPBD Kabupaten Sukabumi Wawan Godawan
Pelaksana BPBD Kabupaten Sukabumi Wawan Godawan

Sementara itu Gita Oktaviana Analis Kemitraan pada BNPB menambahkan, kegiatan workshop merupakan bagian dari rangkaian kegiatan yang telah dilaksanakan dibeberapa wilayah di seluruh Indonesia.

“Nah Kabupaten Sukabumi ini salah satu 30 kabupaten kota yang dipilih menjadi prioritas untuk penanganan ancaman bencana alam, gempa bumi dan tsunaminya, jadi ada 29 kabupaten kota lainnya yang dapat project yang sama dari BNPB pusat,” timpalnya.

“Penyusunaan dokumen bencana kontingensi ini kabupaten Sukabumi dipilih karena salah satu kabupaten yang memilki resiko ancaman bahaya bencana yang tinggi khususnya gempa bumi dan tsunami,” sambungnya.

Dalam kegiatan workshop, kata Gita lagi peserta diberikan pemahaman tentang memfokuskan penanganan antisipasi tsunami di seluruh Indonesia, sehingga tidak heran kegiatan tersebut tidak hanya dilakukan di kabupaten Sukabumi.
“Nanti juga ada penguatan kapasitas masyarakatnya, ada pemasangan rambu rambunya juga, segi infratruktur kapasitas masyarakat juga ditingkatkan,” ucapnya.

“Dokumen rencana kontingensi ini lebih menyasar kepada penguatan dari pemerintah daerah untuk menghadapi daerah bencana,” tandasnya. (Ndi).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *