Wali Kota Sukabumi Launching P2RW di Warudoyong, Jadi Ikon Percepatan Pembangunan

Wali kota Sukabumi, Achmad Fahmi
Wali kota Sukabumi, Achmad Fahmi bersama Ketua TP PKK Kota Sukabumi, Fitri Hayati Fahmi saat menghadiri launhing P2RW Kecamatan Warudoyong

WARUDOYONG – Program Pemberdayaan Rukun Warga (P2RW) kembali dilaunching. Kali ini program unggulan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Sukabumi ini digelar di Kecamatan Warudoyong, sekaligus dengan kegiatan pembagian hibah bagi Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kelurahan yang dilaksanakan di Aula Politeknik Sukabumi, Selasa (30/5).

Kegiatan P2RW di Kecamatan Warudoyong, Kota Sukabumi ini, menjadi saluran percepatan pembangunan berbasis kebutuhan warga, diantaranya penuntasan kawasan kumuh dan perbaikan rumah tidak layak huni.

Bacaan Lainnya

Hadir pada launcing tersebut, Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi, Ketua TP PKK Kota Sukabumi, Fitri Hayati Fahmi, dan Camat Warudoyong Ratna Hermanyanti serta tamu undangan lainnya.

“P2RW program unggulan dan ikon kota yang dilakukan pemda dalam kerangka percepatan pembangunan berbasiskan warga dan tidak ada di daerah lain. Sejatinya pembangunan milik masyarakat yang menentukan arah pembangunan masyarakat, “ujar Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi dalam sambutannya.

Jangan sampai, pembangunan dibuat tapi masyarakat tidak butuh pembangunan itu, sehingga tidak efektif dan efisien. Di mana, P2RW jadi solusi pembangunan yang diharapkan warga.

Kedua terang Fahmi, P2RW jadi solusi dari keterbatasan anggaran yang dimiliki pemda. Apalagi, jika seluruh pembangunan dilakukan dari anggaran pemda sampai ke pelosok, akan dirasakan sangat sulit, karena keterbatasan anggaran. Dengan launching P2RW ini bagian ikhtiar melakukan perubahan dan perubahan wajah baru Kota Sukabumi.

Fahmi mencontohkan, tahun sebelumnya rata-rata bantuan dari pemprov sebesar Rp 130 sampai 150 miliar dan sekarang bantuan setengahnya hanya Rp 80 miliar.

Hal ini karena pemprov mengalami kesulitan di tengah pandemi
Selain itu DAK, DAU dan DID dari pemerintah pusat jadi bagian percepatan pembangunan sekarang turun 40 persen.

“P2RW jadi solusi di tengah keterbatasan menghadikan pembangunan berbasis masyarakat, “cetus Wali Kota Sukabumi.

Di mana kata Fahmi, partispasi warga dalam P2RW ada yang 100 persen hingga 300 persen, warga memiliki kontrubusi kuat. Sehingga mengucapkan terimakasih kepada RT, RW, LPM dan BKM memberikan dukungan pembangunan.

Ia menerangkan P2RW salah satu hal membuat pengentasan kekumuhan. “Pada 2019 menjabat wali kota luas lahan kumuh ada 139 hektare di Kota Sukabumi dan Alhamdulillah bersyukur hanya tersisa sekitar 5 hekatre dan tuntaskan di tahun ini.

Salah satunya tuntas dengan intervensi P2RW seperti pembangunan posyandu, masjid, majelis taklim yang sifatnya pemberdayaan,” ungkap Fahmi.

Awalnya jalan lingkungan tidak baik sekarang jadi indah, karena P2RW jadi salah satu solusi pembangunan berbasis masyarakat. Launching 2023 ini merupakan ikhtiar untuk melakukan perubahan penataan di wilayah kota.

Bersyukur lanjut Fahmi, di tiga tahun 2020, 2021 hingga agustus 2022 yang sulit melakukan pembangunan. Namun di Agustus 2022 melakukan percepatan pembangunan di tengah pandemi.

“Kami pemda mohon maaf apabila target pembangunan ketika direncanakan belum dapat maksimal. Sebab, fokus pada penanganan kesehatan dan jaring pengaman sosial,” pungkas Wali Kota Sukabumi. (Iki/t)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *