10 Ha Hutan Gunung Walat Sukabumi Gosong

Kebakaran Gunung walat Sukabumi
Petugas gabungan saat berupaya memadamkan api yang membakar kawasan bukit Hutan Pendidikan IPB Gunung Walat di Desa Hegarmanah, Kecamatan Cicantayan, dan Desa Batu Nunggal serta Desa Karangtengah, Kecamatan Cibadak pada Jumat (01/09) sore.

SUKABUMI – Kasus kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) kembali terjadi di Sukabumi. Kali ini, sekitar 10 hektare lahan di kawasan bukit Hutan Pendidikan IPB Gunung Walat, Desa Hegarmanah, Kecamatan Cicantayan, dan Desa Batu Nunggal serta Desa Karangtengah, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi terbakar pada Jumat (01/09).

Berdasarkan informasi yang diperoleh Radar Sukabumi di lokasi, api pertama kali menyala di bawah bukit Gunung Walat, tepatnya di Kampung Sindangresmi, Desa Karangtengah sekira pukul 11.00 WIB. Setelah itu, api cepat menjalar hingga kebakaran tersebut memasuki wilayah Desa Hegarmanah, Kecamatan Cicantayan.

Bacaan Lainnya

Saat ini, petugas gabungan dari Polsek Cibadak, Polres Sukabumi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Damkar, Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Sukabumi, masih tengah berupaya memadamkan api dengan peralatan seadanya.

Pengelola Hutan Pendidikan IPB Gunung Walat, Andriansyah kepada Radar Sukabumi mengatakan, penyebab kebakaran di kawasan hutan pendidikan Gunung Walat, tepatnya dilokasi Blok Toso Tanah B ini, diduga karena ada warga yang sengaja melakukan pembakaran untuk pembukaan lahan baru pertanian.

“Jadi, kemungkinan ada warga melakukan pembakaran semak belukar pada lahan baru untuk pertanian. Setelah itu, apinya naik dan merembet ke lokasi perbatasan hutan ini, tepatnya di Kampung Sindangresmi, Desa Karangtengah, Kecamatan Cibadak,” kata Andriansyah kepada Radar Sukabumi pada Jumat (01/09).

Api mulai membesar sekitar pukul 12.00 WIB. Setelah itu, petugas gabungan langsung melakukan upaya sekat bakar dan memukul api dengan ranting-ranting pohon. “Iya, kalau pohon pinus kan susah yah dipadamkannya, kalau sudah terbakar karena ada getahnya juga. Terlebih di lokasi kebakaran angin tengah bertiup kencang,” bebernya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, total lahan di kawasan hutan pendidikan Gunung Walat ini, terdapat sekitar 359 hektare yang tersebar di tiga desa dan dua kecamatan. “Lahan yang terbakar itu, merupakan hutan lindung. Sementara, untuk jenis pohon di hutan ini, didominasi pohin pinus dan agathis atau pohon damar,” bebernya.

Kasus kebakaran hutan dan lahan di kawasan Hutan Pendidikan IPB Gunung Walat ini, bukan kali pertama kali terjadi. Bahkan, ia mengaku sepanjang dua pekan terakhir ini sudah tiga kali terjadi kasus Karhutla.

“Minggu kemarin dua kali kejadian kebakaran di hutan ini. Nah, hari ini kejadian lagi. Jadi, kesadaran masyarakat masih minim. Padahal, kami sudah berulang kali melakukan sosialisasi dan edukasi, agar tidak melakukan pembakaran,” imbuhnya.

Masih ditempat yang sama, Koordinator Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Daeng Sutisna kepada Radar Sukabumi mengatakan, ia bersama petugas gabungan mulai melakukan cek TKP dan pemadaman di area kebakaran, tepatnya di Hutan Pendidikan IPB Fakultas Kehutanan Kabupaten Sukabumi itu, sekira pukul 12.00 WIB.

“Iya, ternyata betul ada peristiwa itu. Diokasi juga kami dengan tim relawan dan Kapolsek Cibadak. Ini ada tiga titik atau tiga desa dan dua kecamatan yang terdampak kebakaran hutan itu,” jelasnya.

Akses jalan menjadi salah satu faktor penyebab kesulitan petugas gabungan untuk memadamkan api. Terlebih, mobil pemadam kebakaran tidak bisa memasuki ke Tempat Kejadian Kebakaran (TKK).

“Kita dalam hal ini, upaya pemadaman dengan alat seadanya atau alat tradisional, dan saat ini sekira pukul 17.00 WIB juga masih terdapat titik-titik yang apinya masih menyala,” bebernya.

Berdasarkan data sementara, sampai pukul 17.00 WIB luas lahan yang terbakar di kawasan hutan tersebut, ada sekitar 10 hektare. Untuk proses pemadaman, petugas sangat kesulitan untuk mengambil air. “Selain itu, pemadaman juga sulit karena banyaknya pohon pinus yang sudah kering. Nah, jadi api merembet ke atas pohon,” timpalnya.

Sementara itu, Kapolsek Cibadak, Polres Sukabumi, Kompol Ridwan Ishak mengatakan, pihak Kepolisian saat ini, belum bisa mengetahui secara pasti penyebab kebakaran hutan dan lahan di wilayah kawasan hutan pendidikan Gunung Walat itu. “Untuk penyebab kebakaran kita belum tahu yah. Karena, sekarang kita masih fokus penanganan. Hanya saja, informasi awal api bermula menyala di Kampung Sindangresmi, Desa Karangtengah, Kecamatan Cibadak,” imbuhnya.

Meski demikian, pihak kepolisian akan melakukan penyelidikan lebih dalam lagi, untuk mengetahui penyebab api hingga menimbulkan kebakaran hutan di kawasan gunung tersebut. “Perkaranya, masih dalam tahap penyelidikan. Kami tidak bisa berandai-andai yah. Kami selidiki dulu penyebab kebakaran, hari ini masih penanggulangan. Karena, api masih tetap menyala,” pungkasnya. (Den)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *