Presiden Jokowi Komcad Dimobilisasi untuk Kepentingan Pertahanan Negara

Prajurit Komponen Cadangan Tahun Anggaran 2023 sedang melakukan defile di hadapan Menkopolhukam Mahfud MD, Menhan Prabowo Subianto, dalam penetapan Komcad tahun 2023 di Pusdiklatpassus Kopassus Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Jumat (11/8/2023).
Prajurit Komponen Cadangan Tahun Anggaran 2023 sedang melakukan defile di hadapan Menkopolhukam Mahfud MD, Menhan Prabowo Subianto, dalam penetapan Komcad tahun 2023 di Pusdiklatpassus Kopassus Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Jumat (11/8/2023).

BANDUNG — Presiden Joko Widodo (jokowi) menegaskan bahwa Komponen Cadangan (Komcad) TNI yang dalam tiga tahun sudah ada 18 batalion dengan jumlah 8.574 orang, dimobilisasi hanya untuk kepentingan pertahanan negara.

Karena, kata Jokowi dalam amanatnya yang disampaikan oleh Menhan Prabowo Subianto, tentara dan rakyat harus menunggal dalam konsep kesemestaan untuk bersama-sama mempertahankan kedaulatan negara dan keutuhan wilayah, menjaga keselamatan seluruh rakyat Indonesia dari berbagai ancaman.

Bacaan Lainnya

“Konsep kesemestaan perlu diterapkan secara nyata, dengan meningkatkan peran dan partisipasi setiap warga negara sebagai komponen cadangan, sebagai bagian dari sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta yang dapat dimobilisasi sewaktu-waktu, hanya untuk kepentingan pertahanan negara,” kata Prabowo membacakan amanat Jokowi di hadapan Komcad TA 2023, Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, Jumat.

Komponen cadangan yang dimiliki Indonesia, kata Jokowi, sekarang ada pada tiga matra, untuk melaksanakan strategi pertahanan berlapis, memperbesar dan memperkuat kapasitas komponen utama (TNI), yang dapat dikerahkan dan dimobilisasi apabila negara dalam keadaan darurat militer, atau keadaan perang, yang ditimbulkan oleh ancaman seperti invasi dari negara lain.

Kehadiran Komcad TNI, kata Jokowi, sebagai langkah dalam terus memperkuat daya tangkal masyarakat dan daya tangkal bangsa, untuk mewaspadai setiap potensi ancaman, dan menyiapkan antisipasi sedini mungkin dan terus membangkitkan kesadaran bela negara.

Selain itu, dalam upaya untuk terus mengembangkan kemampuan dan kekuatan pertahanan negara, selain menyiapkan sumber daya manusia unggul dengan karakter tangguh dan patriotik dalam prajurit TNI serta memodernisasi alutsista pada matra darat, laut dan udara.

“Namun, pertahanan negara tidak cukup hanya ditangani kekuatan militer, tapi juga merupakan tugas dan kewajiban seluruh Warga Negara Indonesia (WNI), dan juga adalah kewajiban kita semua untuk selalu membela bangsa dan negara. Karenanya rakyat, pemerintah, dan seluruh elemen negara harus bersinergi membangun simpul yang kuat untuk mengelola sumber daya pertahanan bangsa yang melibatkan seluruh rakyat Indonesia terutama anggota komponen cadangan,” tutur Jokowi dalam amanatnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *