Perhutani Antisipasi Kebakaran Hutan

Administratur Perhutani KPH Bandung Utara, Komarudin

BANDUNG – Memasuki musim kemarau, Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bandung Utara melakukan langkah antisipasi pengendalian kebakaran hutan dan menginventarisasi titik rawan kebakaran.

“Jadi kami ada upaya preventif dan represif.

Bacaan Lainnya

Saya juga sudah menginstruksikan ke jajaran di lapangan untuk menginventarisasi titik-titik rawan kebakaran hutan, lengkap dengan faktor penyebabnya,” kata Administratur Perhutani KPH Bandung Utara, Komarudin, Rabu (19/6).

Dia menjelaskan, inventarisasi titik-titik rawan kebakaran itu dilakukan di kawasan hutan wilayah KPH Bandung Utara, yang memiliki luas 20.560 hektare.

Hasil inventarisasi itu kemudian akan dikuatkan dengan pembuatan peta rawan kebakaran, baik di tingkat Resort Pemangkuan Hutan (RPH) maupun Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH).

“Kemudian kami lengkapi juga sarana prasarana pengendalian dan pemadaman kebakaran hutan dan lahan, berdasarkan skala prioritas.

Biasanya di tingkat BKPH ada alat pemadan api ringan (APAR), tapi di tingkat RPH lebih kepada alat-alat yang sederhana,” tuturnya.

Komarudin juga mengaku telah memerintahkan jajarannya untuk memastikan pembentukan organisasi pelaksana pengendalian kebakaran hutan Masyarakat Desa Hutan Peduli Api (MDHPA) diaktifkan kembali berikut pejabat penanggung jawabnya. “Hal ini untuk terbiasa berkomunikasi, membuat laporan, atau melakukan pengendalian kebakaran hutan,” jelasnya.

Antisipasi lainnya, terang dia, juga dilakukan dengan mengintensifkan penyuluhan bahaya kebakaran hutan dan patroli lapangan. Selain itu, koordinasi dengan pihak-pihak terkait dari pemerintah daerah, TNI/Polri, maupun unsur masyarakat di sekitar kawasan hutan juga kian ditingkatkan.

(net)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *