Menjaga Jarak Langkah Tepat

Muhammad Jaenudin
Anggota DPRD Jawa Barat Faaksi PDIP Muhammad Jaenudin

SUKABUMI – Presiden Jokowi mengambil langkah social distancing atau menjaga jarak antara satu dengan yang lain dalam menghadapi situasi pandemi virus corona (COVID-19).

Langkah ini disambut baik oleh Anggota Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat, M Jaenudin. Menurutnya, memang dalam situasi saat ini menjaga jarak satu dengan yang lainnya menjadi sebuah keharusan.

Bacaan Lainnya

“Intinya, kita tidak boleh panik dalam menghadapi situasi saat ini. Tapi juga, tetap harus meningkatkan kewaspadaan agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan,” tuturnya.

Menurut legislator dari PDI Perjuangan ini, kalau semua pihak menjalankan apa yang diprogramkan pemerintah, dirinya percaya mata rantai virus corona bisa terputus.

“Jangan sekarang seperti kebijakan meliburkan sekolah, malah digunakan untuk bepergian (berlibur). Kita harus berkolaborasi bahu membahu mendukung setiap upaya pencegahan penyebaran virus ini,” pintanya.

Sementara itu, di Kota Sukabumi sejumlah rumah sakit mulai memberlakukan tidak diperbolehkan adanya kunjungan pasien. Hal tersebut dalam upaya meningkatkan kewaspadaan terhadap resiko penularan virus corona atau Covid-19. Sepertihalnya dilakukan di rumah sakit RSUD Syamsudin, SH, RS Assifa dan Rumah sakit lainnya.

“Iya sesuai intruksi Gubernur, dalam upaya meningkatkan kewaspadaan dan mengurangi interaksi resiko penularan Covid-19, kunjungan ditiadakan mulai besok ( hari ini.red),” ujar Wakil Direktur RSUD R Syamsudin Pelayanan Medik dan Keperawatan drg. Rina Hestiana Kepada Radar Sukabumi, Selasa (17/3).

Dikatakannya, sesuai dengan Surat Edaran (SE) dari Direktur RSUD R Syamsudin SH, pembatasan kunjungan besuk itu sampai batas waktu yang belum bisa ditentukan. Artinya, sampai kasus yang terjadi saat ini bisa mereda, setelah itu akan dibuka kembali. “Jadi yang mendampingi itu pasien rawat inap hanya satu orang,” katanya.

Begitupun untuk keluarga yang mengantarkan pasien di IGD, itu diberlakukan satu orang yang menunggu di ruangan. Selain itu, setiap pengunjung yang masuk ke RSUD Syamsudin SH akan dilakukan pengukuran suhu tubuh. “Kalau anak sekolah kan belajar di rumah. Ini juga dalam upaya mengurangi resiko penularan. Pengunjung dibatasi dan diupayakan masyarakat tinggal dirumah,” ungkapnya.

Sementara itu, Walikota Sukabumi, Achmad Fahmi mengatakan, Aparatur Sipil Negara (ASN) dilingkungannya tetap bekerja seperti biasa. “Adapun surat edaran dari Kemenpan RB itu, kata kuncinya dapat dan diserahkan ke daerah masing-masing,” ujar Fahmi kepada Radar Sukabumi,Selasa (17/3).

Tentunya keputusan itu setelah melakukan analisa sejauh mana kondisi kedaruratan di setiap dareah, salah satunya di Kota Sukabumi.

Dalam surat intruksi itu, sebanyak 6 poin salah satunya yakni menghentikan sementara kegiatan kunjungan kerja baik ke luar negeri maupun ke luar daerah dan penerimaan kunjungan kerja dari daerah lain. “Ya ASN dilarang dulu melakukan perjalanan dinas serta membatasi kegiatan-kegiatan SKPD,” katanya.

Sementara poin isi intruksi lainnya, membatasi kegiatan rapat, sosialisasi, workshop dan sejenisnya dengan jumlah peserta maksimal 25 orang. Lalu membatasi kunjungan tamu ke lingkungan dinas masing-masing.

Selain itu, memaksimalkan sarana teleconference atau video conference dengan memanfaatkan sistem informasi dan komunikasi ataupun media elektronik.

Terakhir, melakukan langkah-langkah pencegahan penyebaran Covid-19 di lingkungan dinas masing-masing dengan melakukan pembersihan/sterilisasi lingkungan kerja.

“Intruksi ini agar dilaksanakan dan menindaklanjuti dengan penuh tanggung jawab. Intruksi ini berlaku pada saat ditetapkan dengan ketentuan akan dilakukan evaluasi dalam jangka waktu 14 (empat belas) hari sejak ditetapkan dengan melihat perkembangan penyebaran Corona,” pungkasnya.( bal)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *