Bukit Tandus Bekas Galian Pasir Cibaregbeg Disulap Jadi Tempat Wisata

Wisata Kebon Hejo Desa Cibaregbeg
Wisata Kebon Hejo Desa Cibaregbeg, Kecamatan Cibeber. Foto : Bayu Nurmuslim / Radar Cianjur.

CIANJUR  – Pemerintah Desa Cibaregbeg, Kecamatan Cibeber menyulap bukit tandus bekas galian pasir menjadi objek wisata agro bernama Kebon Hejo.

konsep awalnya adalah menanam tanaman di kebun seperti cabai, bawang, dan lainnya. Namun seiring berjalannya waktu banyak yang menyumbang ide lalu dibuatlah saung saung tempat ngopi.

Bacaan Lainnya

Kepala Desa Cibaregbeg, Kecamatan Cibeber Subuh Basarah mengatakan, kedepannya akan banyak membangun saung sebagai daya tarik wisata tersebut.

“Banyak juga warga yang berkunjung ke sini, alhasil kami lebih banyak lagi membuat saung untuk beristirahat dan makan,”ujarnya.

Ia berharap pembangunan tempat wisata Kebon Hejo dapat menambah pendapatan asli desa dan berguna bagi masyarakat.

“Mudah-mudahan dapat menambah sumber pendapatan Desa yang tentunya untuk kesejahteraan masyarakat kami,”ungkapnya.

Gayung bersambut, Pemerintah Kabupaten Cianjur mengizinkan tempat wisata tetap buka meski PPKM level 3. Kebijakannya itu diambil lantaran status level tersebut bukan dikarenakan penyebaran kasus namun lantaran capaian vaksinasi yang rendah.

Bupati Cianjur Herman Suherman, mengatakan tempat wisata di Cianjur saat ini masih diperbolehkan buka dengan catatan semua pengunjung yang masuk harus memiliki kartu vaksin atau hasil swab test PCR.

“Syaratnya menunjukan kartu vaksin atau tanda bukti telah menjalani vaksinasi minimal dosis pertama. Jika tidak, bisa menunjukan swab test PCR sehari sebelumnya dengan hasil negatif,” kata Herman.

Menurutnya jika ditutup pariwisata Cianjur akan kembali mati dan pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor wisata tersendat.

Selain itu, kebijakan tersebut diambil karena Cianjur menjadi level 3 bukan terkait kasus terpapar Covid-19 melainkan capaian vaksinasi yang masih rendah atau di bawah 50 persen.

“Level 3 itu bukan kasus terpapar COVID-19 tapi soal vaksin. Vaksin kita yang masih rendah. Sedangkan kalau angka kasus kita nyaris nol, sekarang saja yang dirawat di rumah sakit hanya lima orang,” katanya.

Herman mengaku sudah melakukan rapat evaluasi bersama Formopimda supaya bisa menggenjot vaksinasi.

“Sehingga Cianjur dapat kembali ke level 2 atau sampai turun ke level 1,”pungkasnya. (byu)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *