Belasan Pegawai RSUD dr Soekardjo Tumbang

TASIK – Sedikitnya 11 pegawai RSUD dr Soekardjo mengalami sakit perut dan sebagian mendapat penanganan medis. Mereka diduga keracunan nasi kotak yang mereka konsumsi.

Dari informasi yang dihimpun Radar, sejumlah pegawai RSUD mulai mengalami gejala sakit perut pada Senin malam (11/5). Ada yang langsung ditangani di rumah sakit dan ada yang menganggapnya sakit biasa.

Bacaan Lainnya

Seperti halnya salah satu Satpam, Dasuki mengaku Senin (11/5) malam tiba-tiba mengalami sakit perut. Namun dia menganggap hal itu kontraksi akibat puasa.

“Sebelum pulang kan saya mandi dulu di rumah sakit, saya kira karena itu,” ujarnya kepada Radar, Kamis (14/5).

Sampai kemarin siang, Dasuki masih merasakan sakit di perutnya. Dia baru curiga keracunan setelah beberapa pegawai RSUD mengeluhkan hal yang sama. “Ternyata yang lain juga sama,” katanya.

Baca Juga : Kota Tasik Butuh PCR Deteksi Corona, Biar tak Nunggu Lama Hasil dari Bandung

Satpam lainnya, Mamat pun kemarin terbaring di IGD RSUD dr Seokardjo. Dia mengalami keluhan yang sama dimana perutnya terasa sakit. “Perut terasa melilit,” terangnya.

Hal serupa bukan hanya dikeluhkan petugas keamanan, namun juga sebagian perawat RSUD. Mereka yang mengalami sakit perut sebelumnya mengonsumsi nasi kotak yang dibagikan kepada sebagian pegawai.

Saat dikonfirmasi, Wakil Direktur Umum RSUD dr Soekardjo H Deni Diyana mengakui ada belasan pegawainya mengalami sakit perut. Diduga akibat keracunan setelah mengonsumsi nasi kotak yang dibeli dan dibagikan kepada pegawai.

“Yang makan banyak, hanya sebagian kecil saja yang sakit, sekitar 11 orang,” tuturnya.

Saat ini, kata Deni, para pegawai yang mengeluhkan sakit sudah mendapat pengobatan. Sebagian sudah pulang namun ada yang masih diperiksa. “Tapi sekarang sudah kondusif lagi,” katanya.

Ada pun nasi kotak yang mereka konsumsi bukan pengadaan dari RSUD, namun inisiatif pegawai. Dia berharap kejadian tersebut menjadi pembelajaran bagi pegawai dan penyedia makanannya.

“Untuk rumah makan pun kami harap memprioritaskan kehigienisan makanan yang dijual,” tuturnya.

Terpisah, Kabid Pelayanan RSUD dr Soekardjo dr Budi Trimadi enggan banyak berkomentar terkait masalah tersebut. Dia hanya menegaskan bahwa pelayanan rumah sakit tetap berjalan normal.

“Kalau untuk pelayanan tidak ada kendala, masih berjalan normal,” imbuhnya. (rga)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *