PLN Kehilangan Pendapatan hingga Rp 10 Triliun

JAKARTA – PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN mengalami kehilangan potensi pendapatan hampir Rp10 triliun selama libur lebaran atau setara 3 persen dari total target pendapatan 2018 sebesar Rp300 triliun. Penyebabnya, konsumsi listrik industri, rumah tangga dan perkantoran mengalami penurunan.

Direktur Utama PLN Sofyan Basyir mengatakan kondisi ini terjadi hampir setiap tahun, namun potensi pendapatan yang hilang tahun ini lebih dalam karena liburnya lebih panjang. Sebagai informasi, pemerintah menetapkan libur lebaran sejak 10 Juni-21 Juni 2018.

Bacaan Lainnya

“Hampir tiap tahun tapi kali ini kan (agak lama),” ujar Sofyan di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (9/7).Potensi kehilangan pendapatan ini murni tanggung jawab PLN sehingga tak ada ganti rugi yang diberikan oleh pemerintah.

Untuk diketahui, realisasi konsumsi listrik secara nasional masih rendah. Berdasarkan data PT PLN (Persero) pertumbuhan penjualan listrik pada 2017 hanya sebesar 3,3 persen atau turun dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 6,48 persen.

Rencana konsumsi listrik tersebut menjadi alasan direvisinya Rencana Usaha Pembangkit Tenaga Listrik 2018-2027. Pasalnya, dikhawatirkan terjadi over supply pembangkit listrik. Dalam RUPTL 2018-2027 kapasitas terpasang pembangkit diturunkan dari 77,9 GigaWatt (GW) menjadi 56 GW disesuaikan antara pertumbuhan konsumsi listrik dengan realisasi pertumbuhan ekonomi.

 

(uji/JPC)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *