Bengkel Sebagai Peluang Usaha

LENGKAP: Peralatan perbengkelan yang bisa ditemui di GIIAS 2019.

RADARSUKABUMI.com– Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) disebut-sebut sebagai salah satu penunjang pertumbuhan ekonomi nasional. UMKM sendiri meliputi banyak bidang mulai dari usaha kuliner, fesyen hingga sektor barang dan jasa seperti usaha perbengkelan. Sebelum memulai usaha bengkel, tentunya harus menyiapkan bujet yang tidak sedikit. Berikut liputannya?

Rian Alfianto, JAKARTA

Terkait soal bengkel, pasti terbersit dalam benak kita berapa biaya yang mesti dikeluarkan untuk dapat memiliki usaha bengkel mandiri. Bengkel juga macam-macam jenisnya mulai dari sepeda motor, hingga mobil yang melayani ganti ban, servis mesin atau justru one stop service dengan kelengkapan peralatan di dalamnya.

Soal peralatan bengkel, Gaikindo Indonesia Internasional Auto Show (GIIAS) 2019 tak hanya menampilkan deretan mobil atau sepeda motor terbaru saja. Di GIIAS 2019, pengunjung juga bisa menjumpai kebutuhan otomotif lainnya termasuk peralatan perbengkelan dari beberapa vendor automotive equipment di Area 2, hall 10, ICE, BSD, Tangerang.

Jika tertarik untuk memulai usaha bengkel, dijelaskan oleh Marketing Manager PT Panca Jaya Setia (PJS), Teguh Setiawan, bujet yang mesti dikeluarkan sebetulnya relatif. Dalam artian, bujet untuk memulai usaha bengkel sendiri tergantung dari layanan bengkel apa yang ingin diberikan.

“Untuk memulai usaha bengkel sendiri kami menawarkan tiga paket. Pertama di kelas menengah ke bawah sekitar Rp100 juta sampai Rp200 juta. Itu sudah siap buka bengkel,” ujarnya ketika dijumpai wartawan koran ini di arena GIIAS 2019, Sabtu (27/7).

Selain paket menengah ke bawah, PJS yang mengaku menyediakan lengkap equipment perbengkelan juga menawarkan paket lainnya yakni kelas menengah ke atas hingga high class yang ditawarkan dengan harga Rp300 juta hingga Rp1 miliar.

“Untuk paket paling bawah ditawarkan dengan equipment spooring, balancing, tire changer, scissor lift, kompresor, nitrogen dongkrak, jack stand, dan termasuk tool kit. Tapi itu nggak mengikat, konsumen juga bisa kok menyesuaikan bujetnya sendiri,” sambung Teguh.

Teguh menambahkan, set perbengkelan paling murah itu bisa untuk membuka bengkel ban mobil atau tire shop. Sementara kalau untuk servis mesin biaya awalnya malah bisa lebih murah lagi.

“Servis mesin tidak include tire shop bisa tidak sampai Rp100 jutaan. Itu bisa membeli tool kit, engine scanner untuk perbaikan engine, dan alat untuk servis AC,” imbuh Teguh.

Harga-harga equipment perbengkelan tadi juga dikatakannya disesuaikan dengan asal pabrikan equipment yang bersangkutan. Untuk PJS sendiri menyediakan equipment buatan Eropa, Jepang, hingga Tiongkok.

Adapun yang ditawarkan PJS, equipment perbengkelan jika diecer harganya dimulai dari yang termurah kisaran Rp10 juta sampai dengan equipment termahal sekitar Rp150 juta. Alat tersebut seperti bisa dilihat pada gambar merupakan alat untuk melakukan spooring ban mobil.

Seperti sudah disinggung di atas, harga equipment perbengkelan tidak berlaku mutlak. Harga bisa disesuaikan dengan budget atau kebutuhan calon pemilik bengkel sendiri.

Menurut Teguh, harga equipment menentukan kualitas dan lifetime atau usia pakai tools pabrikan tools itu sendiri. “Kualitas sebetulnya sama saja, hanya lifetimenya saja. Kalau Eropa bisa 10-15 tahun, Tiongkok paling 5-7 tahun sudah mulai minta pergantian part,” tukasnya.
Selain PJS yang menawarkan equipment besar untuk kebutuhan perbengkelan, di GIIAS 2019 kamu juga bisa menjumpai booth lainnya yang menawarkan tools bengkel yang sifatnya printilan. Tools-tools kecil mulai dari kunci-kunci set untuk membuka baut bisa dapat dengan mudah kamu jumpai di sini. Harga yang ditawarkan pun beragam, mulai dari belasan ribu hingga ratusan ribu rupiah.

(*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *