Upah Tak Sesuai UMK, Pidana

Ribuan karwayan PT Koin Baju Global saat menggelar aksi menuntut pergantian manager pabrik berkewarganegaraan Korea Selatan di perusahaannya karena sudah 'menindas' para pekerja.

SUKABUMI – Permasalahan buruh di Kabupaten Sukabumi nampaknya masih banyak menyisakan Pekerjaan Rumah (PR) besar. Beberapa masalah yang sering timbul diantaranya adanya perusahaan yang tak membayarkan hak buruh sesuai Upah Minimum Kabupaten (UMK), tunjangan yang tak dibayar, hak cuti dan lain sebagainya.

Seperti terbaru, ribuan buruh PT Koin Baju Global melakukan aksi menuntut tunjangan yang tak dibayar perusahaan padahal sudah menjadi haknya. Perkara ini pun sudah sampai ditelinga Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi, Hera Iskandar.

Bacaan Lainnya

Politisi dari Partai Gerindra ini pun merasa geram. Ia mewanti-wanti setiap perusahaan di Kabupaten Sukabumi agar jangan sampai melanggar kesepakatan yang telah dibuat antara perusahaan dan buruh. “Demo buruh itu sebuah keniscayaan. Karena, ada kesepakatan yang dilanggar,” tegas Hera.

Ia pun tak memungkiri masih ada perusahaan yang berbuat nakal. Misalkan, meskipun membayarkan upah buruh sesuai UMK, tapi mereka mengakali dengan memanjangkan jam kerja, menghapus tunjangan dan lain sebagainya.

“Kalau semuanya mengikuti aturan, sebenarnya penyelesaiannya gampang. Tapi, meskipun perusahaan sudah mengikuti UMK, hati-hati, jangan terjebak karena akan banyak turunannya. Seperti jam kerja dipanjangkan dan lainnya,” lanjutnya.

Menurut Hera yang sudah memakan asam garam dunia perburuhan ini mengaku, jika perusahaan malah menghapuskan tunjangan, hal ini sudah salah kaprah. Seharusnya, tunjangan yang sudah ada terus dijaga, bahkan kalau bisa ditingkatkan.

“Kami meminta Pemkab Sukabumi melalui dinas terkait untuk turun dan monitoring seluruh pabrik di Kabupaten Sukabumi,” pintanya.

Menurut Hera, siasat perusahaan dalam memangkas tunjangan sendiri, berawal dari perusahaan yang tidak setuju atas keputusan UMK, sehingga tunjangan dipangkas, jam kerja ditambah dan yang lainnya.

“Kami pun akan membentuk tim dari dewan Kabupaten Sukabumi, mengawal dan mengawasi perusahaan yang nakal dan tak menjalankan kesepakatan dengan buruh,” tutur Hera.

Salah satu masalah buruh yang kembali mencuat yakni adanya aksi ribuan buruh menuntut pergantian manager pabrik berkewarganegaraan Korea Selatan di PT Koin Baju Global. Mereka menilai kebijakan managemen asal Negeri Gingseng itu merugikan buruh. Di antaranya indikasi penghentian tunjangan, seperti tunjangan cuti haid, insentif, tunjangan premi hadir, dan lain-lain.

“Ini aksi yang spontanitas dari ribuan buruh karna menuntut Pimpinan perusahaan asal Korea segera diganti karena beberapa kebijakan yang diduga merugikan karyawan,” ujar AM, salah satu karyawan.

AM mengharapkan kepada pihak perusahaan segera memperbaiki dengan kebijakan-kebijakan yang dinilai merugikan terhadap karyawan, serta memberikan hak-hak yang seharusnya karyawan terima.

“Apabila tuntutan tidak dipenuhi kita rencananya akan menggelar aksi kembali hingga tuntutan dipenuhi,” tegasnya.

Terpantau ada spanduk bertuliskan “Ganti Korea” Masih membentang di gudang milik perusahan. Sementara beberapa karyawan masih terlihat beraktivitas di beberapa blok-blok prusahaan.(nur)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *